PART 7

12 2 0
                                    

Hari kedua di Jakarta......

Ayah dan ibunya masih belum kembali dari perjalanan dinasnya, jadi ia hanya bersama arrayan dan beberapa pekerja rumah nya.

Hari ini ia akan pergi menemui seseorang, setelah semalaman ia bergulat dengan pikirannya ahirnya ia menemukan setitik keberanian untuk mengakhiri semuanya.

Dengan bismillah ia mengetik pesan pada seseorang untuk mengajaknya bertemu disuatu tempat.

Maka disinilah dirinya berada.

Sebuah cafe dengan nuansa retro, cafe yang menjadi saksi awal mula pertemuan dirinya dengan orang ia cintai. Setelah cukup lama tak datang ia tak merasa banyak perubahan yang terjadi.

Ia pejamkan sesaat matanya sebelum ia mendudukkan tubuhnya dihadapan pria yang terlihat duduk membelakanginya.

********************

Arrayan keluar dari kamarnya, suasana sepi dirumah berlian yang begitu besar ini membuatnya sedikit canggung.

Ia mencoba mendapatkan berlian tapi ia tak menemukan nya, padahal hari masih pagi.

" apa mas mencari mba berlian? " tanya mba Ida yang muncul dari belakang arrayan.

" iya, apa berliannya ada mba? "

" non berlian tadi berpesan kalo mas arrayan cari non berlian saya disuruh ngasih tau kalo non berlian sedang pergi keluar. Katanya sih sedang ada urusan yang harus diselesaikan begitu "

" berlian pergi sendiri mba? "

" ohh iya...tadi saya lihat non berlian pergi pake mobilnya ngak dianter sama sopir "

Arrayan mengangguk paham.

" mas arrayan apa mau sarapan biar saya siapkan? "

" ngak usah mba...saya belum lapar kok, nanti kalo lapar saya siapkan sendiri saja "

" ya suda kalo begitu, saya mau lanjut kebelakang dulu " pamit mba Ida.

Arrayan masuk kembali kedalam kamarnya.

*******************

" wahh.... ini seriusan lu?? " tanya Deo menatap berlian dari atas sampai bawah.

" Gilak sihh perubahan lu udah kaya ibuk ibuk aja pakaiannya " lanjutnya tertawa.

" aku datang untuk memberi tahu mu sesuatu. Rasanya tidak etis menggantung hubungan yang kita mulai secara baik baik. Aku ingin- "

" lu ngak mungkin masih ngarep sama gue kan? ayolah berlian come on " kata Deo menyela perkataan berlian.

Berlian tersenyum sebentar.

" mari saling jujur! " berlian menjeda ucapannya, ia menatap kedua mata Deo seksama mengisyaratkan bahwa ia ingin berbicara dengan serius.

Melihat situasi Deo pun mengikuti keinginan berlian, pria itu terlihat diam menantikan apa yang ingin berlian katakan.

" apa di dalam hatimu masih ada sedikit rasa suka padaku? "

" jika dibilang iya maka aku bohong, jujur saja rasa itu sudah tidak sama lagi...kamu pun tau itu " pungkas Deo.

" apa jika aku memberitahu kamu kalau aku masih menyukaimu itu akan merubah sedikit pandangan mu? "

Deo menggeleng dengan tegas.

Jodoh terahir dari allahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang