PART 4

13 2 0
                                    

Arrayan berlari sampai ke ujung pesantren namun tak kunjung menemukan keberadaan berlian. Ntah sembunyi kemana sampai sampai ia begitu kesulitan menemukan nya.

Hari sudah mau sore, arrayan berhenti di perkebunan milik pesantren. Ini tempat terakhir yang belum ia cari, namun berlian tak ada disana juga.

" harus ku cari keman lagi ya Allah " keluh arrayan sembari mengusap peluh di dahinya.

" shuuutttt...shuuuttt!! arrayan!! "

" astagfirullah suara apa itu? " arrayan bergidik ngeri, matanya menatap sekeliling berusaha mencari darimana sumber suara itu.

" aku diatas mu bodoh! " ucap suara itu lagi.

Sontak arrayan langsung mendongak kan kepalanya melihat keatas, dan betapa terkejutnya dia melihat berlian memeluk erat pohon jambu diatas sama.

" astagfirullahhaladzim berlian....apa yang kamu lakukan disana?? " pekik arrayan sembari malu malu membuang pandangannya.

" jangan banyak tanya!! bantu aku turun dari sini!! cepatt!! " teriak berlian dari atas sana.

Salahkan perutnya yang tiba tiba lapar saat sedang dalam pelarian, melihat jambu yang begitu matang membuatnya ingin memakan semuanya. Awalnya sangat mudah untuk memanjat pohon ini tapi saat melihat kebawah ia jadi ragu apakah ia bisa turun atau tidak.

" bagaimana caranya?? "

" dipikir dongg!! astagaaa!! "

" lagipula kau bisa naik keatas sana tapi tidak bisa turun "

" banyak omongg dehh....cepetan aku capek ini! kaki aku kesemutan "

" tunggu biar aku ambilkan tangga "

" kelamaan arrayan!! " teriak berlian yang semakin murka.

" lalu aku harus bagaimana?? " tanya arrayan yang juga bingung.

" diam di situ! hitungan ketiga tangkap aku! aku mau lompat!! " kata berlian membuat arrayan tersentak.

Satu...dua...

Happ......


Gedebukkk!!!


" Aaaaaaaaaaa.....auuuuuu!!! "


Berlian jatuh tengkurap memeluk tanah, sementara arrayan masih diam seperti orang bego.

Berlian mengangkat wajahnya lalu menatap sengit arrayan.


" yakkkk!! kubilang tangkap akuu! kenapa diam saja seperti orang bodoh! " teriak berlian murka.

" kita....kita kan bukan muhrim. Bagaimana bisa aku menangkap mu. Terlebih lagi- "

" banyakkk omong, memang ada laki laki jaman sekarang yang tidak bersentuhan dengan wanita hah?? cepat bantu aku! " teriak berlian memotong ucapan arrayan.

Berlian mengulurkan tangannya sembari menatap arrayan yang masih saja kebingungan.


" ya Allah maafkan hambamu ini " ucap arrayan sebelum ahirnya ia menggenggam tangan berlian dan membantunya bangun.

" aaawwww pelan pelan!! sakit! " keluh berlian.

" iya iya ini sudah pelan "

" awwww sakittt!! seperti nya aku patah tulang! "

" jangan lebay berlian, kamu sakit karena ulah sendiri. Ini mungkin hukuman dari Allah supaya kamu sadar! "

" shuttt!! shuuttt!! jangan ceramah dulu cepat bawa akuu "

Jodoh terahir dari allahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang