****
Happy enjoy!Zeha menggelengkan kepalanya tidak percaya melihat kelakuan makhluk yang bernama Shabiru. Zeha memang hari ini menjadi murid baru dikelas IPS 1 karena terpaksa mengikuti tantenya yang tinggal di Jakarta mengharuskan ia pindah sekolah.
Baru masuk saja Zeha sudah merasa bingung, terlebih dengan cowok bernama Biru. Zeha sempat bertemu Biru dan gengnya saat berada di kantin karena tak sengaja menumpahkan minuman di seragamnya. Namun yang membuat Zeha bingung adalah sikap dan kelakuan Biru yang berubah drastis. Saat di kantin cowok itu sangat arogan tetapi di kelas tadi cowok itu sangat konyol, apa dia mempunyai kepribadian ganda? Entahlah.
"Ze, mau ke kantin bareng gue gak?" tanya Biru mendekati meja Zeha.
Zeha membalasnya jutek. "Nggak, terima kasih."
"Ah yang bener? Nyesel lo nanti nolak ajakan gue."
Zeha mendongakkan kepalanya usai memasukkan buku ke dalam kolong meja, ia tersenyum paksa. "Gue gak nyesel kok."
"Ck yaudah." Biru melenggang pergi keluar kelas entah kemana.
Sementara itu tiga cewek di kelas memandang Zeha tidak suka karena setelah gadis itu datang, sikap Biru kepada mereka berubah drastis.
Mereka menghampiri meja Zeha di belakang. "Heh lo murid baru, jangan caper deh sama Biru!" ujar Uunk, cewek berambut panjang memakai bandana ungu.
Zeha bangkit dari duduknya, ia bingung dan tak mengerti apa maksud dari labrakan ini. "Apa maksud kalian?"
"Alah pura-pura gak tau lagi, semenjak kedatangan lo di sini sikap Biru berubah drastis tau nggak sih sama kita?" sambung Mita, gadis berambut pendek dan berbadan agak gemuk.
"Tapi gue baru masuk ke sini bahkan setengah hari aja belum, kalo emang itu bener harusnya kalian salahin Biru bukan gue!"
"Denger ya! Biru itu gak pernah salah di mata gue." ujar Selena. "Gue peringatin sama lo, jangan pernah caper sama Biru kalo lo nggak mau kayak dia."
Zeha melihat arah yang Selena tunjukkan mengarah pada gadis berkacamata yang tengah mengernyitkan alisnya merasa kesal.
Lantas Selena, Uunk dan Mita pergi keluar kelas meninggalkan Zeha berdua dengan cewek berkacamata, panggil saja dia Dara. Zeha menggebrak atas meja merasa kesal karena disalahkan atas apa masalah yang sama sekali tidak ia ketahui.
"Mereka siapa sih? Seenaknya nyalahin gue? Gue aja nggak kenal Biru siapa dan siapa juga yang caper, ada juga Biru yang sok kenal sok deket sama gue!"
"Udah mereka emang kayak gitu, nggak usah dipikirin, mending ke kantin aja yuk!" ajak Dara, teman baru Zeha tadi. Mereka berdua sempat berkenalan.
"Emangnya mereka siapa sih?" tanya Zeha seraya menarik bangku kantin untuk diduduki usai membeli sepiring batagor dan es teh.
"Udah gue bilang gak usah dipikirin, nanti lo jadi gila tau gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN DREAMERS
Teen Fiction[SUDAH TERBIT] Cerita ini mengkisahkan takdir tujuh lelaki pemimpi yang berasal dari panti asuhan yang terlantar dan beralih menjadi pengamen jalanan. Perih pedih kehidupan pun harus mereka lalui tuk bertahan hidup. Cacian, makian dan hinaan. Hiruk...