Happy Reading and Enjoying
Nih aku kasih foto Biru dulu supaya semangat wkwkwk*****
Dara dan Zeha menoleh ke lapangan. Begitupun yang ada di lapangan menoleh ke arah mereka. Mereka berdua tak sadar kalau ada banyak cowok yang dihukum disana."Dar, boleh tuh?" teriak Moni matanya tertuju pada air mineral dingin yang berada digenggaman Dara.
"Ini?"
"Iya itu, bawa sini haus gue!"
"Agus haus nggak?" tanya Dara refleks semua kepala menoleh ke Agus yang malah memalingkan wajahnya.
"Gak." jawab Agus membuat Biru dengan cepat menyenggol lengannya. Agus menatap teman-temannya sejenak, melihat wajah mereka yang sangat melas Agus pun merasa kasihan.
Agus menghela nafasnya sekali lagi, "Iya gue haus!"
Dara tersenyum lebar dan berlari ke lapangan meninggalkan Zeha yang masih menganga. Mencoba memahami situasi ini. Ada hubungan apa sebenarnya Dara dengan mereka?
"Nih!" Agus enggan menerima botol yang tersodor. Matanya menatap ke arah lain hingga akhirnya Dara meraih tangan Agus agar lelaki itu menerima botol darinya. Bukannya di minum Agus langsung melempar botol itu pada teman-temannya.
Moni, Biru dan yang lainnya saling berebut untuk bergantian minum. Satu orang sekali tenggak dalam satu botol, membuat keadaan lapangan menjadi berisik.
"Dara, sini lo!" teriak Zeha yang masih di lorong. Dara pun kembali menghampirinya. "Ikut ke kelas, gue mau nanya sesuatu sama lo!"
Belum sempat mereka berdua beranjak dari sana. Suara Biru yang mengudara mengurungkan langkah mereka.
"Sayang, mau kemana?" tanya Biru yang pasti ditunjukkan untuk Zeha.
"Sayang pala lo peang, gue mau ke kelas lah."
"Bareng dong."
"Bareng apanya? Lo kan lagi di hukum sedangkan gue nggak wleee!" ledek Zeha puas.
"Oh ya?" kebetulan Biru melihat pak Bambang yang ingin melewati lorong disana. Biru menyeringai, "PAK, ADA YANG BOLOS KE KANTIN NIH! TUH DUA CEWEK ABIS MAKAN!"
Teriakan Biru yang menggelegar berhasil membuat pak Bambang yang tadinya berjalan fokus pada berkas ditangannya menjadi teralihkan melihat dua gadis yang ada di ujung lorong. Sementara dua gadis itu panik, kelabakan atas kebohongan yang Biru ucapkan. Bukan bohong tetapi bisa disebut fakta juga kalau mereka tadi memang pergi ke kantin.
"Dara? Kamu?"
"Zeha, pak!" kata Zeha santun.
"Ngapain kalian di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN DREAMERS
Teen Fiction[SUDAH TERBIT] Cerita ini mengkisahkan takdir tujuh lelaki pemimpi yang berasal dari panti asuhan yang terlantar dan beralih menjadi pengamen jalanan. Perih pedih kehidupan pun harus mereka lalui tuk bertahan hidup. Cacian, makian dan hinaan. Hiruk...