Masalah boker telah terselesaikan, Nagendra sempat merapikan rambut gondrong nya sebelum ketahuan guru manapun nantinya.
Kalau dari segi pandang pertama kali, hubungan Nagendra dan Pak Yuta sang guru BK sangat tidak bagus. Mereka yang tak tau banyak mengira kedua manusia itu kemusuhan, tapi faktanya tidak. Mereka itu udah kayak temen satu tongkrongan, lebih ke Abang-Adek. Segala cara Pak Yuta gunakan untuk berhasil membujuk Nagendra ke tukang cukur langganan guru itu.
Dia hampir menyerah sama Nalendra adik Nagendra, anak nya langsung tutup telinga kalau ada Pak Yuta di dekatnya. Vijendra aman, alhamdulillah.
Tapi tidak semudah itu ferguso, Nagendra yang bar-barly itu berpendapat bahwa model rambutnya yang sekarang itu sangat lah slayy and anggunly. Jadi dia belum ada niatan untuk cukur rambut.
Sudah sering bertemu Nagendra diruangan nya membuat Pak Yuta semakin dekat, jadi menggunakan cara aman untuk menjinakkan Nagendra. Dikira bom kali perlu dijinakkan, tapi memang seperti itu.
Contohnya saat ini, Pak Yuta langsung merangkul bocah itu saat tak sengaja berjumpa.
"Sudah sarapan?" Tanya Pak Yuta.
"Belom, Bapak mau traktir saya?" Tanya Nagendra balik.
Tuhkan, ngelunjak. Tapi Pak Yuta sudah terlampau biasa. "Kalau kamu mau kamu bisa datang ke ruangan Bapak saat jam istirahat, istri saya bawa bekal lebih" Tawaran yang menarik bukan.
Nagendra menaruh telunjuk dan ibu jarinya di dagu, menimang tawaran Pak Yuta. "Masakan rumahan memang selalu menarik, tapi gorengan kantin lebih menggoda. Skip dulu Pak, saya juga udah janji borong tahu bulat Mang Udin sama anak-anak" Yang dimaksud itu ya CofA.
Pak Yuta menghela. "Yasudah, tapi kalau kamu berubah pikiran bisa ke ruangan saya, Nagendra"
"Ahsiap Pak" Sejurus kemudian pandangan Nagendra menangkap sosok familiar yang kini sedang kesusahan membawa banyak buku paket. "Pak saya duluan ya, ada yang lagi butuh bantuan Spider-Man"
Nagendra langsung ngacir menghampiri Keil dan meninggalkan Pak Yuta yang lagi-lagi gagal untuk menjinakkannya.
Keil agak kaget saat tangan lain mengambil sebagian besar buku yang ia bawa, senyuman nya langsung merekah untuk Nagendra.
"Hai cantik" Sapa Nagendra. Genit, garukin.
Pria dengan freckles indah ini namanya Gatwick Keil, tetangga juga sahabat Nagendra dari bocil. Dia juga tau seluk-beluk Nagendra, jadi tak heran Keil yang bukan anggota CofA bisa sangat dekat dengan Nagendra. Banyak yang iri sama Keil, tapi Keil nya bomat.
Ada satu rahasia, Keil suka Nagen. Tapi gak pantas rasanya buat diungkapin apalagi berharap mereka bakal jadian karena Keil rasa mereka sudah sangat dekat dan hubungan keduanya terbilang sangat spesial, jadi Keil lebih berhati-hati dengan perasaan nya.
"Nagen? Kok kamu belum masuk kelas?" Cuman Keil yang bicara dengan Nagendra pake aku-kamu, Nalen yang notabene nya Adek Nagen aja gue-elo. Apalagi Vije, tu anak kadang jahil merubah panggilan dengan Ayah-Bunda pada Nagen.
"Gue dapet telepati disuruh bantuin lo, jadi langsung kesini" Gombal Nagendra, senang melihat Keil tertawa. Bahkan tanpa Nagendra sadari semua perkataan Nagendra menjadi hal yang paling Keil suka dengar.
"Dih apaansi, aku serius nanya Nagen"
Nagendra terkekeh. "Gue abis boker, perut gue mendadak suka mules tiap pagi"
"Bukannya itu hal pertama yang selalu kamu lakuin setiap pagi" See, sampai hal boker pun Keil tau.
"Iya, tapi ga kayak biasanya. Ini udah ke toilet bolak-balik, jadi pingin pake popok khusus orang tua, gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
CofA
Teen Fiction{𝐉𝐚𝐤𝐞𝐬𝐞𝐮𝐧𝐠, 𝐉𝐚𝐲𝐡𝐨𝐨𝐧, 𝐒𝐮𝐧𝐰𝐨𝐧} 𝐇𝐞𝐞𝐬𝐞𝐮𝐧𝐠/𝐍𝐚𝐠𝐞𝐧𝐝𝐫𝐚 : 𝐝𝐨𝐦 𝐨𝐫 𝐬𝐮𝐛 𝐉𝐚𝐤𝐞/𝐉𝐞𝐫𝐢𝐜𝐨 : 𝐝𝐨𝐦 𝐉𝐚𝐲/𝐕𝐢𝐣𝐞𝐧𝐝𝐫𝐚 : 𝐝𝐨𝐦 𝐒𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨𝐨𝐧/𝐃𝐚𝐧𝐚𝐝𝐲𝐚𝐤𝐬𝐚 : 𝐬𝐮𝐛 𝐒𝐮𝐧𝐨𝐨/𝐍𝐚𝐥𝐞𝐧𝐝𝐫𝐚 : 𝐝...