7

46 4 0
                                    

Diane berlari ke kamar keponakan nya dan ia sedang panik, Diane menerobos masuk membuat William yang tidur terbangun karena suara pintu dan ia menatap tante nya bingung.

"Bill sakit, ia terus saja muntah dan tante rasa ia hamil"

William belum loading karena nyawanya masih belum terkumpul semua.

"Lagian cuma masuk angin tante"

Gemas si tante menggeplak kepala William dan spontan semua nyawanya masuk dan loading.

"Sakit ini, aku akan telpon dokter"

"Heh kau dengar tidak apa yang aku katakan"

"Hamil"

......... satu.....dua....tiga.....

"HAMIL"

"Ya tuhan kenapa kau memberiku keponakan seperti ini"

William bodo amat dan berlari ke kamar Bill dan Bill berbaring meringkuk dan ia berusah tidak memikirkan rasa mual, William duduk dan mengusap rambut Bill.

"Apa masih mual?"

Bill tidak sanggup untuk bicara maupun membuka mata jadi ia hanya mengangguk pelan saja, William menelpon dokter.

Bill tidak sanggup untuk bicara maupun membuka mata jadi ia hanya mengangguk pelan saja, William menelpon dokter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku rasa aku harus ke dokter, memeriksakan telinga ku dan otak ku"

"Apa maksud mu, apa yang aku katakan serius dan ia hamil. Kerja rodi ku malam itu, berhasil dan aku membayangkan seoranganak laki laki berlarian sepanjang rumah dan memanggil ku ayah"

"Baiklah aku percaya pada mu, kau ini aneh Will. Mafia seperti kita dan lalu berpikir memiliki keluarga bagaikan mimpi buruk, apalagi memikirkan untuk memiliki seorang anak...... William setidak nya, jika kau ingin menikahi Bill pastikan hanya kita yang tahu"

William bersandar dan menatap Damiano.

"Ya benar, hal pertama yang mereka lakukan untuk menghancurkan ku adalah keluarga seperti yang mereka lakukan pada...... suami dan anak tante, aku masih memikitkan nya dan rasa bersalah sampai sekarang. Aku tidak akan melupakan hari itu dan salah ku membuat nya jadi janda tanpa anak, setiap kali minta maaf aku hanya membuat nya menangis"

"William, ia melihat putranya dalam diri Bill karena itu ia menyayangi nya dan bukankah tante tidak tahu semua itu karena kau"

"Aku berusaha mengatakan nya namun melihat air matanya, semua kata kata hilang"

Keduanya tidak tahu Diane mendengar dan Bill terdiam menatap Diane yang membekap mulutnya sendiri agar isakan nya tidak terdengar.

Keduanya tidak tahu Diane mendengar dan Bill terdiam menatap Diane yang membekap mulutnya sendiri agar isakan nya tidak terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tante tidak apa apa?"

"Ibu..... panggil aku ibu sekali saja, itu akan membuatku merasa lebih baik"

Bill terdiam dan memejam kan matanya, panggilan ibu sudah bertahun tahun itu tidak ia ucapkan.

"Apa memanggil dengan mama bisa membantu, setidak nya itu yang aku ucapkan pada ibu ku dan ia memberikan ku sebuah pelukan dan ciuman setiap kali aku memanggil nya mama"

Diane tertawa pelan diantara isakan nya dan ia mendekati Bill lalu memeluk dan menciumi wajah nya, Diane menangkup wajah Bill.

"Kau sangat manis dan polos, ceritakan aku seperti apa orang tua mu Bill"

"Aku tidak banyak ingat tentang ayah dan saudara ku, karena kami tidak dekat dan berbeda dengan mama ia malaikat untukku. Aku minta maaf dengan apa yang terjadi, tapi tuan Will pasti juga merasa sangat kehilangn dari apa yang ia ucapkan"

"Seharusnya aku biarkan ia bicara dan menjelaskan semuanya, Bill ia menanggung banyak beban di balik keangkuhan dan ketegaran nya. Kau datang dengan memberinya harapan hidup baru, kau maukan menjadi bagian keluarga kami?"

Dengan polosnya Bill mengangguk dan ia di peluka erat oleh Diane.

Ketukan di pintu membuat lamuanan William pecah dan menoleh, Bill dengan sabar menunggu di ambang pintu hingga ia di persilahkan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketukan di pintu membuat lamuanan William pecah dan menoleh, Bill dengan sabar menunggu di ambang pintu hingga ia di persilahkan masuk.

"Kau ingin sesuatu?"

"Tidak tuan, hanya ingin bicara"

"Bicara tentang apa?"

"Mama Diane"

William mengerutkan dahi dan menghadap Bill.

"Mama Diane, apa yang ingin kau katakan? Masuk dan duduk"

Bill masuk dan duduk di sofa lalu William duduk di samping nya.

"Kami tidak sengaja mendengar percakapan tuan Will dan tuan Damian tanpa sengaja, mama Diane sudah tahu semuanya"

William menacak rambutnya dan ia menghembuskan nafas kasar.

"Seharusnya hari aku datang dan mendengar ancaman mereka, namun aku tidak bisa karena aku sedang di luar kota"

Bill menggeleng dan memegang tangan William.

"Tidak tuan, jangan ceritakan padaku tapi pada mama Diane karena ia berhak tahu apa yang terjadi. Mama Diane tidak marah pada tuan, itu sudah terjadi mama Diane pasti mengertikami sudah bicara tadi. Maaf aku lancang, tuan"

William terpaku ini seperti bukan Bill yang ia kenal, Bill yang lemah dan takut pada nya hingga William mencium nya lembut hingga Bill membalas nya tanpa sadar.

Tbc

I'm Sorry (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang