12

90 6 2
                                    

William pulang berharap segera bertemu dengan Bill namum ia menemukan Bill di kamar dengan kebiasaan nya duduk diam melamun agar tidak bertemu dengan Eiza, William berdiri di hadapan nya dan Bill terkejut dan langsung bangkit memeluk William.

"Aku merindukan tuan Will"

"Aku juga merindukan mu Bill, mulai malam ini aku mau kau satu kamar dengan ku. Apa Eiza mengatakan hal hal yang menyakiti mu?"

Bill mengangguk pelan.

"Jangan di pikirkan dan diambil hati mulutnya sama dengan Damiano tapi hati mereka beda, menjauh darinya"

Sekali lagi Bill mengangguk dan wajah nya merah padam karena William mencium perutnya lalu membelai perut Bill, yang membuat Bill panas dingin tangan William mulai menyusup ke bawah kaosnya.

"Tuan Will pintu nya"

William bergegas menutup pintu kamar dan ia memang sudah tidak tahan lagi, seminggu tidak bertemu dengan Bill membuat nya gila.

William yang sedang berbincang dengan Damiano sambil menggoda Bill yang berdiri di beranda kamar membuat Damiano kesal merasa di abaikan, Bill mendengar langkah sepatu pelan membuat nya menoleh dan senyum nya hilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

William yang sedang berbincang dengan Damiano sambil menggoda Bill yang berdiri di beranda kamar membuat Damiano kesal merasa di abaikan, Bill mendengar langkah sepatu pelan membuat nya menoleh dan senyum nya hilang.

"Kau hamil rupanya"

Bill menelan ludah dan Eiza meletakkan kantung kertas di meja dekat tempat tidur.

"Ini untuk mu, sebagai permintaan maafku"

Bill diam saja tidak menyahut dan menatap kepergian Eiza, Bill mendekati meja dan mengambil kantung nya. Bill terdiam melihat beberapa perlengkapan bayi hingga ia berpikir untuk menemui Eiza, Eiza sedang mengemasi pakaian nya dan ia mengabaikan Bill.

"Terima kasih, kau akan kemana?"

"Aku tidak merampas suami orang jika suami atau istrinya hamil atau punyaa anak, pergilah karena seharusnya kau senang aku memilih pergi"

Bill melongok diam dan Eiza berdiri menghadap nya,

"PERGILAH"

Bill terdiam dan berlari pergi ke kamar nya dengan William, dia tidak menyangka Eiza berniat mengambil William dari nya dan Bill ketakutan ia tidak mau William memilih Eiza.

"Bill

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bill...... ada apa, mengapa kau disini?"

"Tuan..... Eiza.... Eiza sudah pergikan, aku tidak mau tuan memilih nya daripada aku dan aku minta maaf karena aku.... aku tidak sehebat dan sekuat kalian, aku penakut.....aku pengecut"

William berjongkok memegang pergelangan tangan Bill yang ia sedang kacau dan panik.

"Apa yang kau katakan, aku mencintai mu apa ada nya Bill..... tenang Bill, kau memdapat serangan panik, Eiza sudah pergi"

Bill menangis seperti anak kecil dan meringkuk dalam pelukan Bill, ini membuat William khawati dan ia tidak menyangka sebesar itu Bill mencintainya hingga ketakutan akan kehilangan William.
William memindahkan Bill ke ranjang dan Bill terus memegangi pakaian William membuat Bill justru tertawa, Bill kebingungan dengan sikap.

"Tuan aku tidak sedang bercanda"

"Kau lucu dan menggemaskan kau membuat ku semakin mencintai mu Bill dam aku tidak menyangka seseorang akan mencintai dan mengkhawatirkanku sebesar kau, aku merasa sangat beruntung"

Bill bersemu dan ia tersenyum dan William menciumi nya membuat Bill tertawa keras dan ini untuk pertama kalinya, William bahagia melihat tawa Bill.

End

I'm Sorry (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang