Minji memijakkan kakinya di anak tangga terakhir saat ia melihat Jungdo yang sedang menunggunya. Tubuh tegapnya bersandar di sisi kiri mobil, kedua tangannya masuk di saku celananya. Pasang mata pria tampan berambut hitam tebal dan pekat itu berbinar melihat Minji sore itu.
Minji harus berterimakasih kepada Joyoung karena mengusulkannya untuk memakai blazer dan rok pendek hitam itu, dan karena ini acara outdoor, Minji memilih sepatu keds putih yang membuat Jungdo semakin gemas melihat gadis cantik itu.
Jungdo mengangkat pinggangnya yang melekat di mobilnya, kemudian ia melangkah mendekati Minji.
"Annyeong," sapa pria bersuara serak dan berat itu.
Apa ini, dia santai sekali, batin Minji yang dipastikan salah tingkah. Tatapan Jungdo berbeda dari pertemuannya yang pertama.
Kelihatannya gadis itu gagal menahan senyumnya.
"Annyeong," jawab Minji. "Anda sudah menunggu lama, Pak Nam?"
"Sudahilah memanggilku 'Pak'. Panggil aku Jungdo saja, membuatku lebih nyaman."
Minji terkekeh pelan.
"Mianhae. Hmm, aku merasa segan memanggilmu dengan nama pendek. Apakah itu tidak apa-apa?"
"Tentu saja, aku yang memintamu."
"Arasseo, Jungdo...ssi," lidah Minji cukup kelu mengucapkan namanya, tapi nanti mungkin akan terbiasa. "A-aku tidak enak membuatmu datang menjemputku begini."
"Aku yang mengajakmu, sudah seharusnya aku menjemputmu," Jungdo menaikkan alisnya dan tersenyum kepada Minji. "Kamu terlihat berbeda hari ini. Apa kamu biasanya berpenampilan cantik begini saat pergi ke luar rumah di akhir pekan?"
Minji memutar matanya dan terkekeh, sadar pria ini sedang menggombal.
"Aniyo. Aku cuma ingin terlihat pantas karena kamu di sebelahku," Minji mengalihkan matanya ke mobil Jungdo, alih-alih salah tingkah.
Bahu Jungdo bergetar pelan tertawa melihat gerak gerik Minji yang menggemaskan. Ia mengambil dua langkah untuk membukakan pintu mobil untuk Minji.
"Kamsahamnida," ujar Minji sopan. Ia tidak berharap Jungdo akan membukakan pintu untuknya.
"Tidak masalah," Jungdo tersenyum, lalu menutup pintu itu dengan lembut.
Mobil yang mereka tumpangi berjalan disupiri oleh Woojae, karena ini acara resmi maka Jungdo biasanya pasti di temani asistennya. Membawa seorang gadis bukan rencana awalnya. Tapi mengingat acara ini juga santai dan tidak memakan waktu lama, ia berpikir Minji tidak keberatan untuk ikut.
Sekitar 45 menit setelahnya mereka tiba di taman kota Jinsang yang baru. Minji tidak ingat apakah ia pernah melewati daerah ini atau tidak, ia rasa ia belum pernah tahu ada taman secantik ini dan juga luas sekali. Langit yang mulai redup berwarna merah muda menambah kecantikan tempat ini. Benar-benar waktu yang cocok untuk berkencan.
"Kamu tunggu sebentar, tidak apa-apa?" Jungdo berbisik di dekat telinga Minji, gadis itu jadi deg-degan.
Di hadapan mereka sudah ada sekumpulan orang dari pemerintahan daerah, dinas tata kota dan sekumpulan kecil media. Tim Minji tidak ditugaskan untuk meliput acara ini, mungkin saja ada beberapa orang sesama pers yang mengenalnya tapi ia tidak peduli. Minji memang orang yang cuek. Ia berdiri di sebelah Woojae yang menyaksikan pidato pendek dari Walikota, Jungdo berada di barisan belakang bersamaan dengan orang-0rang dari pemerintahan.
"Pak Nam terlihat lebih tampan dari biasanya hari ini," celetuk Woojae tiba-tiba. "Dia terlihat bersemangat dan senang sekali."
Minji terkejut mendengar suara Woojae.
![](https://img.wattpad.com/cover/331121665-288-k724036.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Options [Nam Jung Do x OC x Choi Mujin] - Completed
FanficNam Jung Do, seorang politikus yang memiliki image sempurna di mata masyarakat, baik hati dan tidak segan untuk berbicara langsung mendengarkan keluhan secara terbuka. Shin Min Ji, peliput berita yang bekerja sambil menyelesaikan studi pascasarjanan...