Bright, Jane dan Archen menyipitkan kedua mata-- mendapati Kana dengan setelan rapih yang tak biasa.
Aneh?
Tentu! Terlebih mereka jarang melihat Kana mengenakan setelan seperti itu.Kana yang mereka kenal sebagai seorang Deadly Angel tidak seperti ini-- dan Kana yang dalam mode biasa, juga tidak seperti ini.
Katakan saja, Bright dan lainnya hanya sering melihat anak itu mengenakan dua jenis dari masing-masing mode yang sering Kana tunjukan.
Sebuah hoodie dan Tshirt serta sneakers, jika anak itu dalam mode Kana. Lalu setelan serba hitam, dengan penutup setengah wajah serta senjata jika dia dalam mode deadly angel.
Lantas, apa masalahnya sekarang?
Kana mengenakan setelan kemeja rapih berwarna maroon, lengkap dengan jas yang kontras dengan setelan di seluruh tubuhnya.
Jujur, mereka sempat terpaku, menatap kagum remaja manis itu. Namun, juga bingung ada apa dengan ketua gangster mereka.
"Huaaa! Kau terlihat sangat luar biasa berkali-kali lipat jika seperti ini Kana." Jane berbinar, berlari untul mendekat pada Kana yang baru meneuruni anak tangga.
Achen mengangguk cepat, ia tak kalah antusias.
"Hei Khun manis, ada apa denganmu?" Goda Archen, seraya memutar tubuh sang ketua.
Sedangkan Bright yang masih terduduk, kini menggelengkan kepala-- menepis hal aneh yang mulai datang di dalam kepalanya.
Ya, Bright terkagum dengan kharisma sahabat manisnya.
"Kana, ada apa denganmu? Woahh, setelan seperti ini, kau membuatku jatuh cinta kawan." Jane tersenyum lebar, mencubit kedua pipi Kana gemas. Dia lupa siapa anak itu.
Di sisi lain, Leon yang baru keluar dari kamarnya, kini sejenak mengerutkan alis. Menangkap sosok Kana di depan sana, membuatnya tak jauh berbeda dengan Bright. Hanya saja Leon yang tenang, bisa dengan cepat mengalihkannya.
"Sekali lagi mencubit pipiku, maka-"
"Maaf." Jane yang sadar, segera menarik diri.
Kana menghela nafasnya, melangkah meninggalkan Jane dan Archen di depannya.
"Kana?" Bright mengangkat kedua alis, menatap penuh tanya.
"Kali ini, jangan berani mengikuti lagi." Singkatnya, menatap Bright penuh peringatan. "Aku pergi dulu." Ucapnya kembali, sesaat sebelum benar-benar bergegas dari hunian pribadinya.
Ya, Kana tinggal di sana. Bersama Bright, Jane, Archen dan Leon-- sahabat yang juga merangkap anak buahnya.
Kana memang jarang pulang ke mansion milik keluarganya, ia lebih suka kebebasan, seperti ini.
Bright menarik nafas dalam, menoleh pada Leon yang terlihat tenang. "Leon?" Menatap penuh selidik, Bright yakin jika Leon tau sesuatu.
"Biarkan dia sendiri, dan jangan campuri urusan asmaranya." Singkatnya, seraya mengoleskan selai pada selembar roti di tangannya, Leon bahkan tidak menoleh pada yang lain.
Jane dan Archen saling menatap, mereka yang paling jahil di antara yang lain. Bergegas mendekat untuk mencari tau, berharap Leon mengatakan sesuatu lebih.
Hening kemudian...
Leon menghentikan gerakan mulutnya yang mengunyah roti di tangan.
Di depannya, Bright, Jane dan Archen menatap ke arahnya penuh selidik.
"Apa?" Singkatnya, Leon menaikan satu alisnya.
Namun, tatapan penuh isyarat ketiganya membuat Leon mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ME TIGHT || MiuKana
FanfictionStart : 20 Januari 2023 Status : Ongoing Chapter : 13 Chapter