Sayang, Vote dan komentarnya jangan lupa naa ❤️
.
.
.Selamat membaca ❤️
.
.
.Bright, Leon dan lainnya menoleh, sedikit tersentak saat pintu ruangan di buka dengan kasar.
Di sana, terlihat seorang Kana dengan sorot mata penuh amarah.
"Siapkan semuanya!" Singkatnya dengan tegas, seraya bergegas menuju ruang senjata.
Di mana Bright dan lainnya menghela nafas, yang lalu melangkah untuk mengikuti keinginan ketua mereka.
"Kau yakin? Maksudku..." Archen menutup mulutnya, saat Kana menoleh dan menatapnya tajam.
"Tutup mulutmu dan jangan ikut jika kau takut."
Seperti biasa, kalimat pedas Kana berhasil menusuk jantung siapapun yang ia targetkan.
Ingat?
Kana akan menjadi sisi lainnya jika dalam mode yang satu ini, terlebih dia benar-benar di penuhi amarah sekarang.Archen mengerutkan bibirnya, seharusnya ia tidak perlu mengatakan hal itu pada Kana yang memang memiliki kesabaran setipis tisu obralan. Ayolah, Archen hanya sulit mengatur mulutnya yang biasa suka berceloteh dan sedikit usil.
Jane mengusap punggung Archen dengan singkat, menatap pria itu seakan memberi isyarat. Membuat Archen mengangguk dan melakukan hal seperti Bright, Leon dan lainnya, mengambil senjata yang mereka butuhkan.
.
Semua berkumpul di ruangan tersebut, tempat di mana Kana biasa mengatur strategi bersama.
Hingga kemudian, tanpa menunggu lama, mereka bergegas. Usai mengatur strategi untuk misi malam ini.
.
.
.Di tempat lain...
Seringai tajam terukir di bibir pria yang tengah menikmati pesta malamnya, bersama beberapa wanita di atas ranjang. Pria itu menutup panggilan telepon, usai seorang bawahannya mengatakan sesuatu.
Beranjak dari ranjang, yang bahkan mendorong beberapa wanita yang tengah memberi kesenangan padanya.
"Tuan Steve..." Satu wanita itu dengan suara manja, mendekat untuk memeluk pria bernama Steve itu. "Jangan pergi dulu, kita belum selesai bukan?" Bisiknya, seraya meraba bagian pria di depannya.
"Singkirkan tanganmu, atau ku dorong bagianmu dengan pistolku." Suara dingin mendominasi, membuat wanita itu bungkam saat menatap senyuman penuh arti di bibirnya. "Jangan mengaturku." Singkatnya, yang lalu melangkah usai menghempas tubuh wanita itu dari hadapannya. Mengambil setelannya untuk ia kenakan kembali.
.
.
.Miu terdiam bersama lamunannya, menatap gelas wine di tangannya. Menyandarkan punggung pada sofa, mengingat setiap detik adegan yang ia lakukan pada Kana beberapa waktu lalu.
"Apa aku membuatnya tidak nyaman?" Miu bergumam dengan lesu, ia merasa bodoh karena tindakannya. Namun ia juga tak mampu menahan lebih banyak hal di hatinya.
Melalui setiap detik dengan seorang Kana, melihat bagaimana tulus dan hangatnya remaja manis itu pada Axel. Rasa itu hadir dengan sendirinya, seiring berjalannya waktu.
Miu menyukai bagaimana Kana tersenyum, menyukai bagaimana Kana saat menerima perlakuan Axel yang super manja, dan melihat Kana yang tulus pada Axel. Di sisi lain, Miu mulai menemukan kenyamanan di dalamnya, kenyamanan saat Kana ada di sisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ME TIGHT || MiuKana
FanfictionStart : 20 Januari 2023 Status : Ongoing Chapter : 13 Chapter