chap 4

198 20 0
                                    

Keesokan paginya Yuuji dan Megumi berjalan-jalan di sekitar kastil itu. Matahari pagi yg hangat dan angin yg segar menyambut mereka.

"Yuuji"

"Iya?"

"Kenapa di sini sangat sepi?"

Yuuji melihat sekitar, "Di sini cukup ramai, hanya saja mereka tidak ingin dilihat oleh mu"

Megumi bertanya-tanya, apa yg lainnya tidak nyaman dengan manusia? Atau karena sesuatu yg lain?

Yuuji menyadari raut wajah yg penuh pertanyaan itu, "Jangan khawatir, mereka bukannya gak menyukaimu. Hanya saja mereka gak ingin terlihat"

"Begitu ya," Megumi tersenyum tipis.

"Terkadang makhluk seperti kami menjadi gak terlihat untuk menghemat energi," jelas Yuuji

Mereka terus mengobrol sambil berjalan-jalan. Sejujurnya Megumi menikmati waktu ini. Pemandangan kastil itu terlihat indah dan hijau. Yuuji juga sangat ramah padanya, senyumnya yg tak pernah luntur itu membuat manusia itu tenang.

Mereka sudah berjalan cukup lama, sekarang matahari sudah terasa panas. Yuuji mengajak Megumi ke halaman belakang kastil, katanya di sana terasa sejuk walau musim panas. Tapi waktu bersantai mereka harus terganggu dengan teriakan Shiro.

"MASTER!! RUBAH LICIK ITU MENGANGGU LAGI!!"

"Ck berisik lah!" berdecak kesal saat Shiro berteriak, suaranya bisa membuat seseorang terkena serangan jantung.

Shiro menutup mulutnya, "Uph- maaf"

"Wilayah mana lagi yg dia ganggu?"

"Desa di wilayah selatan"

Yuuji menghela nafas lega. Desa di wilayah selatan adalah yg paling dekat dengan kastil ini. Dia tak perlu khawatir jika harus meninggalkan Megumi di kastil. Bukan karena kastil ini punya keamanan yg lemah, dia hanya tidak ingin meninggalkan Megumi terlalu lama.

"Apa Kuro udah menyiapkan barang ku?"

"Seperti biasa, dia selalu cepat tanggap. Barang anda sudah siap di depan"

Yuuji mengangguk, ia menatap Megumi, "Aku akan pulang sebelum makan malam" dia kembali tersenyum

"Hati-hati," Megumi tau apa yg akan siluman ini lakukan.

sama seperti saat desanya diusik siluman lain, Yuuji akan datang dan menghalau semua pengganggu itu. Itu hal yg cukup berbahaya mengingat siluman punya kekuatan yg beragam. Lengah sedikit saja maka kepala yg lemah akan terputus dan terbang.

Yuuji segera menemui Kuro yg menunggunya di depan kastil. Megumi hanya bisa melihat punggungnya yg tegap dan kuat.

"Kau gak perlu cemas Megumi, master itu sangat kuat," Shiro terdengar seperti menenangkan Megumi.

"Aku tau"

"Kalo kau tau, kenapa wajahmu kayak tegang gitu atau mungkin kau gelisah?"

'aku.. gelisah?'
Megumi menyentuh wajahnya sendiri. Apa sejelas itu?

Jauh didalam hatinya Megumi memang mencemaskan Yuuji. Padahal dia sudah pernah lihat sendiri bagaimana Yuuji menghalau semua siluman yg mengganggu desanya. Tapi kenapa rasanya gelisah? Dia tidak merasakan ini saat Yuuji menghadapi siluman di desanya.

"Udah udah, jangan ngelamun," Shiro menepuk pundak manusia disebelahnya, "ayo makan cemilan, dango buatan Kuro enak loh"

Megumi hanya mengikuti Shiro yg ingin mengambil camilan di dapur.









































Kehidupan Selanjutnya (ItaFushi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang