chap 6

149 16 2
                                    

Sebulan sudah Megumi tinggal bersama Yuuji. Sekarang adalah saatnya megumi mengunjungi ayahnya, seperti yg dijanjikan Yuuji sebelumnya.

Begitu mereka sampai, Toji udah lebih dulu menunggu di depan rumah. Dia langsung memeluk putra kesayangannya.

"Bagaimana kabarmu, Megumi? Apa dia menyakitimu?"

Megumi menggeleng, "Yuuji sangat baik. Mhmm ayah.."

"Iya"

"Apa rumah kita memang sebersih ini?"

"Apanya?"

Sekarang Megumi dapat melihat sesuatu yg tak nampak untuk orang lain. Di rumah-rumah lain, Megumi bisa melihat 'makhluk penunggu' yg bentuknya sangat beragam.

"Tentu saja Megumi! Aku sudah memastikan rumah ini aman untuk mu" Yuuji sangat bersemangat seperti biasanya.

"Kau melakukan apa pada rumahku hah?!" Nampaknya Toji tidak mengerti maksud baik dari Yuuji.

Toji mengajak putranya masuk dan langsung menutup pintu, membiarkan siluman itu tetap di luar. Tapi hal itu tak berlangsung lama, Megumi membukakan pintu untuk Yuuji setelah memarahi ayahnya.








Karena mereka datang mendekati waktu makan siang, Megumi memutuskan untuk membuat makan siang untuk mereka. Toji juga membantu, katanya dia rindu melakukan sesuatu dengan Megumi.

Yuuji hanya memperhatikan dua manusia itu dari meja makan. Dia selalu tersenyum saat melihat Megumi.

Sesi memasak sudah selesai, makanan pun dihidangkan di meja. Biasanya Megumi akan duduk disebelah ayahnya, tapi kali ini dia memilih untuk duduk disebelahnya Yuuji tepat di sebrang ayahnya.

"Megumi, kenapa duduk di situ?" Toji merasa agak heran.

"Hmm? Aku mau aja"

"Apa kucing itu memaksamu?"

"Heh! Siapa yg kau panggil kucing!?" Protes Yuuji.

"Yuuji gak memaksaku, ayah. Aku hanya ingin duduk di sini"

"Berarti kena jampi-jampi ya"

"Heh pak tua, bisa gak kau gak menuduh yg macam-macam"

"Pak tua?! Lihat umurmu sendiri, kau bahkan lebih tua dariku. Berani sekali mendekati putra ku"

Kalimat itu memang benar, tapi sangat menyakitkan. Pada akhirnya Yuuji diam dan memakan makanannya.

"Ayah, jangan begitu. Yuuji sudah membantu desa kita, seharusnya ayah bisa bersikap baik pada Yuuji"

Sekarang Toji yg terdiam. Yg dikatakan anaknya memang benar tapi dia tak mau mengakuinya.

Sesi makan siang yg sangat damai. Megumi tak mempermasalahkan hal itu. Dia senang bisa bertemu ayahnya lg. Yuuji bilang dia bisa menginap sehari di rumah ayahnya.

















































Kini mereka duduk di beranda rumah sambil memakan semangka yg baru di panen Toji. Dia ingin mengobrol dengan anaknya, tapi anaknya bukan orang yg akan berbicara panjang lebar. Ya, duduk bersama dan menghabiskan waktu dalam diam dengan anaknya bukan hal yg buruk. Tapi...

"Waaahh semangkanya manis, apa kau juga merasa begitu Megumi?"

Megumi hanya mengangguk.

Sedari tadi Yuuji terus mengajak Megumi berbicara. Seperti biasa Megumi hanya akan menjawab seperlunya. Megumi tidak merasa terganggu, tapi Toji iya.

Kehidupan Selanjutnya (ItaFushi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang