"Megumi, kau harus berkorban untuk keluarga mu. Kau anak yg pintar kan?"
Anak kecil berumur 6 tahun itu hanya mengangguk. Dia bahkan tidak mengerti apa yg dimaksud berkorban.
Kakek itu membawa anak kecil bernama Megumi itu ke sebuah kuil. Terdapat banyak makanan dan dupa di altar. Lonceng kuil berbunyi untuk menyambut sesuatu.
Seorang wanita elegan dengan kimono hitam muncul dari arah Torii yg menjadi batasan hutan dan kuil.
"Salam kepadanya nyonya pelindung kami, semoga kekuatan dewa selalu mengalir ditangan anda"
Wanita itu mengabaikan si kakek dan melihat si kecil, "Apa ini anak yg kau bilang itu, tetua Zenin?"
"Benar nyonya, saya harap dia bisa memuaskan keinginan anda" ucap kakek dengan sangat merendah.
Wanita itu sedikit menunduk, dia menyentuh pipi Megumi. Dia tersenyum, "Anak-anak ku pasti senang. Siapa namamu?"
"Megumi" jawab anak itu.
"Ikut denganku, Megumi" wanita itu menggandeng tangan si kecil dan membawanya pergi ke balik kabut.
Anak itu terus mengikuti si wanita, berjalan menelusuri hutan penuh kabut. Sampai dimana dia bisa melihat sebuah kastil megah yg dipenuhi banyak 'orang'.
Ada seorang pelayan yg mendekat, dia mengatakan sesuatu tapi tidak terdengar oleh si anak. Wanita itu mengangguk dan menyuruh pelayan itu untuk pergi.
"Nah Megumi, aku harap kau bisa bermain dengan putra-putra ku" wanita itu kembali tersenyum.
Wanita itu membawa Megumi kecil ke dalam kastil itu. Dia meminta Megumi untuk menunggu disebuah ruangan. Megumi hanya duduk dan menurut.
Dia menunggu selama beberapa menit sampai akhirnya pintu kembali dibuka oleh nyonya rumah. Dia datang bersama dua anak kecil.
"Anak-anak, ini Megumi. Dia akan menjadi teman main kalian" dia membelai lembut kepala anak kembar itu "Megumi ini putra-putra ku, Sukuna dan Yuuji. Aku akan meninggalkan kalian agar lebih akrab" wanita itu keluar dan meninggalkan mereka bertiga.
Megumi memperhatikan anak kembar itu. Anak bernama yuuji itu tersenyum ramah, sedangkan anak bernama Sukuna menatapnya dengan tajam.
"Jadi kau manusia ya?" Sukuna memulai percakapan.
Megumi mengangguk, dia masih sedikit bingung untuk melakukan sesuatu.
"Bagus, aku emang butuh pesuruh"
"Tapi Sukuna, ibu bilang dia teman kita" Yuuji berusaha mengingatkan
"Kau diam aja Yuuji" Sukuna mendorong anak itu dengan keras.
Melihat Yuuji yg terjatuh, Megumi ingin menolongnya. Tapi Sukuna menarik tangannya lebih dulu.
"Ayo" sepertinya Sukuna ingin membawa Megumi ke suatu tempat.
Mereka sampai ke tempat yg biasa digunakan sebagai tempat latihan. Sukuna melemparkan pedang kayu ke arah Megumi.
"Ambil itu. Sebaiknya kau kuat"
Megumi mengambil pedang itu, "tapi, saya blm pernah belajar menggunakan pedang-"
Sukuna tak mendengarkan alasan Megumi. Dia langsung menyerang manusia kecil itu dengan cepat. Tentu saja si manusia langsung kalah.
Tidak adanya pengalaman dalam berpedang dan badannya yg bisa terbilang kecil menjadi faktor utama kekalahannya.
"Ck kau lemah, kayak Yuuji" Sukuna melempar pedang kayunya ke arah Megumi dan meninggalkan nya di sana sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Selanjutnya (ItaFushi)
FanfictionSetiap kehidupanmu selalu berakhir tragis karena aku tak pernah berani untuk mempertahankan mu. Untuk kehidupan mu yg keempat ini, aku akan mempertahan kan mu. Membawamu ke dalam istana yg telah ku persiapkan selama 200 tahun untuk mu. Kekuatan yg...