"Kau.. kau Megumi kan?!"
Seorang remaja laki-laki berambut merah muda menghampiri ku. Wajahnya terlihat berseri-seri, dia pasti senang karena sesuatu. Wajah yg tak asing, dimana aku pernah melihatnya.
"Entahlah, terserah kau mau memanggil ku apa. Aku gak peduli lagi dengan namaku" jawabku tak acuh.
Aku berjalan menelusuri hutan itu untuk mencari kayu bakar. Dia masih terus mengikuti ku.
"Aku Yuuji, apa kau gak ingat?"
"Gak" aku melirik sedikit, dia terlihat sedih.
"Gapapa, itu normal" dia kembali tersenyum.
Dia terus berbicara tentang hal yg tidak ku ingat atau bahkan aku mengerti. Aku mengabaikannya dan terus mengumpulkan kayu bakar. Dia ikut membantu juga pada akhirnya.
Aku berjalan kembali ke desa dan dia masih terus mengikutiku. Selama 13 tahun hidupku aku gak pernah bertemu dengannya. Siapa dia?
Waktu terus berjalan, aku melakukan pekerjaan ku yg lain. Ya, aku bisa mengerjakan apapun asalkan dibayar. Begitulah aku menyambung hidup.
"Kau akan terus mengikuti ku?" Aku menatap mata caramel itu.
"Iya!" Mata yg indah itu berbinar.
"Kau gak punya rumah?"
"Punya, tapi aku Ingin bersama Megumi"
"Dari tadi kau terus memanggil ku itu, sebenarnya Megumi itu siapa?"
"Megumi itu-" senyumnya menghilang, dia tidak melanjutkan kata-katanya.
"Pulanglah ini udah hampir gelap"
Wajahnya menjadi sedih, "tapi aku ingin bersama Megumi"
"Besok kita bisa bertemu lagi di tempat yg sama"
"Benarkah?!" Dia kembali bersemangat.
"Itupun kalo kau mau membantuku bekerja"
"Iya! Tentu aku akan bantu! Sampai besok Megumi" dia melambaikan tangan dan berlari masuk ke hutan.
Itu hal yg agak janggal. Apa dia tinggal di hutan?
Esok harinya kami bertemu lg di tempat pertama kali kami bertemu. Kami berdua berjalan bersama ke kebun apel tempat ku bekerja.
Aku mengenalkan Yuuji pada mandor kebun. Mandor itu mengijinkan Yuuji untuk membantuku. Sayangnya Yuuji tidak akan dibayar olehnya.
"Megumi suka apel kan?"
"Entahlah, aku blm pernah coba"
"Ah gitu ya" dia memakan apel itu.
"Yu-yuuji kau harus membayar kalo mau makan itu" aku pasti akan kena marah kalo seseorang melihat ini.
"Uph- maaf! Aku akan menggantinya" Yuuji mengeluarkan sekeping koin perak dan memberikannya padaku.
Aku terkejut dia punya uang sebanyak ini. Sekeping perak adalah upah untuk 5 kilo apel yg aku kumpulkan.
"Yuuji, kau dapat uang ini dari mana?" Aku sedikit panik, bagaimana kalo ini hasil mencuri? Lagi lagi pasti aku yg akan kena.
"Oh itu.. umm ibu.. ibuku yg memberikannya, iya ibuku yg kasih" terlihat tidak meyakinkan
"Haahh sudahlah" aku mengembalikan koin itu dan lanjut memetik apel.
Kami berhasil mendapat 15 kilo. Aku tidak menyangka Yuuji bisa mengumpulkan secepat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Selanjutnya (ItaFushi)
FanfictionSetiap kehidupanmu selalu berakhir tragis karena aku tak pernah berani untuk mempertahankan mu. Untuk kehidupan mu yg keempat ini, aku akan mempertahan kan mu. Membawamu ke dalam istana yg telah ku persiapkan selama 200 tahun untuk mu. Kekuatan yg...