Chapter 8 - Perjalanan Pulang

9 5 0
                                    

Waktu pada sebuah jam yang terletak di tengah sebuah taman menunjukkan pukul 15.00. 

Terlihat seorang gadis kecil sedang berdiri menghadap ke arah jam itu.

Dan beberapa kali bergantian memperhatikan jam yang berada di taman.

Dengan jam kuno yang ada di genggamannya.

"Waktu yang di tunjukkan oleh jam kuno ini."

"Berbeda jauh dengan jam yang ada di taman."

Ucapnya sembari melihat perbedaan di antara kedua jam tersebut.

"Aku harus segera memperbaikinya.", lanjut gadis itu

Dan mulai melangkah menjauh dari jam yang berada di tengah sebuah taman.

Gadis itu menuju sebuah kursi panjang yang tidak jauh dari posisi jam pada taman tersebut.

"Lebih baik aku memperbaikinya disini."

Kemudian gadis kecil itu duduk pada kursi panjang berwarna putih.

Ia memperhatikan dengan baik detail pada jam kuno itu.

"Eh?"

"Ternyata jam ini lebih sulit."

"Jika dibandingkan dengan jam pada kamar tidurku."

Ucap gadis itu setelah melihat dengan baik jam kuno itu.

***

Setelah memakan waktu yang cukup lama.

"Akhirnya."

"Aku selesai memperbaikinya."

Gadis kecil itu terlihat senang serta cukup kelelahan.

"Kepalaku jadi sedikit pusing."

Ia memegang kepalanya dengan tangan kanan.

"Lebih baik aku pulang saja."

Gadis itu segera beranjak dari tempat duduknya.

Dan mulai melangkah melanjutkan perjalanannya.

***

Suara sirine yang terdengar cukup keras dari beberapa mobil petugas.

Terlihat di depan sebuah apartemen terparkir beberapa mobil secara acak.

Lima mobil polisi, empat mobil ambulan dan dua mobil pemadam kebakaran.

Serta terlihat beberapa kerumunan manusia disana.

"Ramai sekali disana."

Ucap gadis kecil yang sedang berjalan menuju ke arah rumahnya.

"A."

"Jangan bilang!"

Gadis itu mempercepat langkahnya.

"Rumahku?"

Kemudian ia terlihat berlari ke arah kerumunan.

Dan tidak sengaja menekan tombol pada jam kuno.

Yang ia genggam dengan tangan kirinya.

"Ibu."

Ucapnya dalam hati sembari berlari sekuat tenaga.

Sementara semua jarum jam pada jam kuno di tangannya berputar dengan cepat. 

"Ibu."

Tidak lama, gadis kecil itu sampai di bagian belakang kerumunan.

Dan segera ia berusaha masuk ke tengah-tengah kerumunan itu.

"Ibu."

Air mata mulai menetes dari kedua matanya.

Dan membutuhkan waktu untuk melewati kerumunan itu.

"Ibu!"

Gadis itu telah sampai di bagian depan dari kerumunan.

Kemudian ia menghentikan langkahnya.

Gadis kecil itu diam mematung.

Seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini.


Let Me Tell You About The Story Of: Watson Amelia - Volume 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang