Chapter 11

363 48 1
                                    

Erwin menatap robot yang sedari tadi mengejar Porco, dan Zeke yang terus menerus berteriak bahwa dirinya sedang salah sasaran namun tetap saja menembak ke arah Porco lagi dan lagi.

Zeke menyeringai dan tertawa dengan sangat puas, lantas ia menatap ke arah Levi. "Waktumu tiga puluh menit Levi, evakuasi semua orang sebelum ledakan terjadi. Ledakan dari robot ini mampu menghancurkan hampir sebagian istana"

Levi terkejut mendengarnya, namun Zeke tidak membuang-buang waktu dan segera memberikan sebuah alat aneh kepada Levi.

"Pakai itu dan terbang lah"

Levi mengerutkan dahi nya saat mendapati sebuah gas beserta tali-tali yang membuat nya kembali mematung.

"Pakai itu, ikatkan ke samping, tali nya bisa kau gunakan untuk berayun-ayun di udara, jangan buang-buang waktu, gas nya bisa habis kapan saja"

Levi mencoba mengikatkan nya di sekitaran pinggang. "Lalu cara menggunakannya?"

"Manuver 3D di gunakan dengan seperti ini" entah Zeke menekan apa, namun sekarang Levi sudah melompat dan berada di luar robot dengan tali-tali keras yang tertempel pada dinding sehingga ia bisa bergelantungan di udara meskipun ia setengah berteriak ketakutan. Ini pertama kalinya ia menggunakan benda-benda aneh.

Levi mencoba mencari cara untuk mendarat di sekitar Erwin, namun ia tidak tahu cara mendarat dan ia menatap ke arah Erwin agar dirinya menangkap Levi di bawah sana. Erwin yang langsung mengerti dengan apa yang terjadi kepada Levi segera berlari mengikuti pergerakan Levi.

Setelah nya Levi langsung melepaskan tali dari dinding-dinding itu sehingga ia terjatuh ke bawah dengan memejamkan matanya rapat-rapat.

Aku akan tamat

Aku akan tamat

Pikirnya... Namun hal itu tidak terjadi lantaran seseorang langsung dengan sigap menangkapnya dengan kedua tangannya, menahan tubuh Levi dengan sempurna dan tidak menjatuhkannya ke tanah.

"Aku merindukanmu" ucap Erwin, yang masih memiliki Levi dalam gendongannya.

Levi tidak menjawab apapun, segera ia mengecup bibir Erwin lantas turun dari gendongan nya.

"Erwin, robot itu akan meledak dan kita harus mengeluarkan orang-orang Paradise dari istana ini!"

Levi langsung menarik pergelangan tangan Erwin yang sedari tadi diam mematung setelah mendapatkan kecupan singkat dari sang terkasih. Bagaimana tidak ia tak terdiam dengan raut wajah terkejut, ini pertama kali nya Levi mengecupnya terlebih dahulu, biasanya Erwin lah yang memulai.

Kesadaran Erwin baru kembali saat Levi sudah menarik lengannya menuruni tangga yang sudah hampir rusak karena getaran tanah yang di hasilkan oleh si robot aneh itu.

"Levi, siapa dia? Dan apa yang sebenarnya terjadi di sini?" Tanya pria pirang itu, yang mulai terus berlari tanpa Levi harus menarik lengan nya.

"Ceritanya panjang, yang terpenting, kita harus mengeluarkan prajurit Marley, Pixis dan juga Loin yang ada di sekitaran istana, aku takut mereka terkena ledakan nya. Robotnya akan meledak dalam waktu tiga puluh menit lagi"

Erwin terbelalak mendengar tutur kata Levi, mereka tidak boleh membuang waktu, tinggal dua puluh lima menit lagi sampai mereka bisa keluar dari istana terkutuk ini.

"Kita harus mencari Loin, dia bisa memberikan pesan melalui napas nya kepada semua orang Paradise, apa kamu bertemu Loin di sini?" Tanya Erwin.

Levi mengangguk cepat. "Aku tahu dimana Loin, ikuti aku saja" ujarnya, yang masih terus berlari melewati tempat-tempat sebelumnya. Tempat dimana ada banyak prajurit yang menjegal mereka dan Pixis yang turun tangan sehingga para prajurit Marley itu sudah tumbang, namun Levi tidak menemukan Pixis dimanapun.

The King Forecast [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang