Keyakinan yang tidak pasti

17 6 0
                                    

"Tuan. Keyakinan yang kau torehkan membuat luka yang amat sakit sekarang"

Nestapa Auralyn

~♥~

Nestapa tidak habis pikir kepada Anagata. Tadi siang Anagata ngeluh soal apa yang dirinya rasa, sekarang orang nya malah ikutan breafing bersama kawanan semasa smpnya.

Tadi sekitar pukul jam 8nan, Anagata mengabari Nestapa jika dirinya akan pergi breafing bersama teman seperjuangan nya. Katanya ada yang perlu di bahas tentang mengajar di sekolah itu.

Setelah tau apa yang sebenarnya Anagata lakukan, tentu saja Nestapa tidak tinggal diam.

Nestapa menceramahi Anagata terus menerus karena omonganya tadi siang tidak di dengarkan olehnya.

"kumpulan mendadak" ? Persetan dengan itu, yang Nestapa mau Anagata itu istirahat dan tidak kemana-mana. Nestapa mau Anagata itu cepat pulih kembali. Namun, Anagata tipe orang yang bandel.

Dengan segala alasan yang dirinya punya. Kini akhirnya Nestapa pasrah, Nestapa capek menceramahinya yang begitu terus tanpa mau mendengarkan.

Jadi, Nestapa meninggalkan Anagata sendiri. Nestapa mematikan data yang menyala di layar ponselnya. Dia sengaja seperti itu, agar Anagata tau kesalahannya dimana, dan membuat orang khawatir atas sifatnya yang terlalu memaksakan diri.

Tentu saja Anagata mencari gadisnya, biasanya kan Nestapa akan berpamitan jika mau offline atau mau tidur sekalipun. Tapi sekarang, Nestapa malah pergi tanpa kabar.

Anagata tau jika Nestapa sedang kesal padanya. Anagata juga tidak bisa menolak ajakan dari para seniornya kan. Mau tidak mau, Anagata harus ikut breafing meski badanya kurang vit sekalipun.

Kebukti sekarang, Anagata sedang mengeluh sendiri karena engga bisa jauh dari kasurnya. Nestapa sungguh kesal, harus dengan apa lagi Nestapa meberitahukan kepada Anagata jika dari kemarin dirinya itu butuh istirahat.

"Ya kalo malem mah masih bisa breaktivitas normal." ujar Anagata.

Nestapa memutar bola matanya malas, "Kelelawar." balasnya.

"Bukan hewan Oy!"

"Kamu versi manusianya."

"Jangan gitu," Anagata berujar sedih.

Tidak lama setelahnya, Anagata mengpap kan dirinya sedang di luar. Ntah dianya sedang dimana, yang pasti itu bukan dirumah nya.

"Dimana kamu?" tanya Nestapa.

"Di Hatimu♡"

Oke, sepertinya Nestapa harus jauh-jauh dari Anagata.

"Lari, ada buaya" balas Nestapa.

"Plis lah jangan gitu."

"Cewe cukup satu sayang."

"Dua ko engga lebih,"

Nestapa menganga tidak percaya, "Busett mass!"

"Iya sama ibu" balas Anagata kikuk.

"Terus satunya?"

He Anagata [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang