Sumedang dan Kotanya

10 2 0
                                    

-
"

Akan ada masanya, semua moment yang terlupakan dapat di ingat kembali"

- Nestapa Auralyn

-

Nestapa terbangun dari tidurnya, ia duduk sembari melihat sekeliling orang-orang masih tertidur pulas dalam mimpinya masing-masing.

Melihat Anagata dari jauh tertidur meringkuk membuat pagi hari Nestapa sangat cerah. Bahkan dirinya tidak tahu sekarang ia kebangun jam berapa.

Sudah kebiasaanya saat tertidur di tempat orang lain, ia tidak akan betah sampai tertidur pun dirinya tidak senyenyak di kamar nya.

Nestapa melihat arloji di ponsel miliknya, terlihat waktu sudah pukul 03.23 pagi. "Ah masih sangat pagi, tidur aja kali ya" ujarnya kembali merebahkan diri.

Namun saat ia sudah memejamkan mata, dering alrm dari ponsel Alina terdengar nyaring. Membuat semua orang hampir terbangun karena alrm yang Alina buat itu.

Alina terbangun dan mematikan alrm nya, Kak Cici pun ikut terbangun dengan mengajak Kak Sisil untuk pergi ke toilet. Sedangkan Nestapa yang sedari tadi kebangun sudah tidak bisa tidur kembali.

"Alina, mandi yuk" ajak Nestapa dengan tampang tanpa dosanya.

Cici lantas tertawa pelan, "Bener si kata kamu Nes, lebih baik mandi sekarang ketimbang nanti subuh pasti toilet pada antri"

Setelah mendengar itu pun Alina mengangguk patuh, "Tapi gue gamau mandi, soalnya dingin"

"Ya terserah kamu si"

Alina, Nestapa dan Cici berjalan menuju toilet terdekat, ternyata benar saja sudah ada yang mandi di Jam pagi seperti ini. Kebayang jika mereka menunda untuk mandi kembali, mungkin toilet sudah sangat ramai lebih dari ini.

Setelah menunggu kloter pertama, kini mereka semua mulai mai mandi, namun berbeda dengan Nestapa yang masih menunggu orang yang ada di dalam.

Saat menunggu Anagata muncul bersama Regita ke toilet.

"Ternyata disini, aku cari kamu kemana-mana" tanya Anagata.

"Ya kamunya masih tidur jadi gimana mau ngasih tau"

"Ngapain ke sini? Mau mandi?"

Anagata menggeleng, "Cuma nganter Regi tapi malah liat kamu di sini"

"Buset yang ini gada airnya co, gue mau pipis" Regita heboh sendiri.

Nestapa yang melihat itu ingin sekali tertawa kencang, lucu sekali melihat komuk yang di keluarkan Regita saat kebelet.

"Gada siapa-siapa, bareng aja lah yok" ajak Anagata yang hampir saja di angguki Nestapa.

Regita yang mendengar percakapan itu lantas melotot tidak percaya, "Enak sekali hidup mu Anagata, iri sekali Gue" ujarnya dengan di susuli Kak Angel dan Kak Cici keluar dari toilet.

"Berisik, ini masih pagi" marah Angel kepada Regita.

"Buset kok gue kena marah, orang pasutri itu yang mau mandi berdua"

He Anagata [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang