Cemburunya seorang Nestapa

11 4 0
                                    

  "Maaf aku lupa. Jika yang menyukaimu itu bukan hanya aku"

- Nestapa Auralyn -

~♥~

Senyum yang dulu nya muram kini kembali menjadi indah. Ntah apa yang Anagata perbuat hingga Nestapa menjadi seperti ini.


Nestapa berasa seperti terlepas dari ikatan yang membuat nya sakit. Meski ada sedikit tetapi Anagata mampu membuat Nestapa melupakan akan hal itu.

Hari-hari Nestapa sekarang terasa lebih berwarna karena sosok Anagata yang selalu berada di sisinya. Sampai Nestapa lupa jika dirinya harus berdo'a agar tuhan tidak mengambil Anagata dari genggamanya.

Kemarin Nestapa di antar kan pulang lagi oleh Anagata, tapi beda nya kemarin seperti lebih spesial dari hari biasanya. Ntah karena apa, tapi Nestapa yang merasakanya.

"Eh kemarin si Zabil bukan sih yang nyapa kita?" tanya Anagata.

Nestapa yang di tanya pun mengangguk, "Iyah"

"Nanti ngasih tau ga ya, ke si Faiq"

Kening Nestapa mengkerut, pertanda ada yang aneh dengan ucapan Anagata. "Terus kalo ngasih tau gimana? Orang dia udah ga peduli."

"Yakin? Ga peduli ko masih ngechat"

"Itu kan dulu, sekarang engga."

"Yaudah, aku pergi mau masuk kelas dulu." pamit Anagata.

~♥~

Bell pulang pun akhirnya berbunyi, sekolah sudah tidak ada siapa-siapa kecuali guru dan anak-anak eskul.

Ada pula anak yang belum pulang karena akan ada latihan upcara buat nanti di pelantikan penegak.

Yang mengajar anak-anak itu tentunya kelas 11 bantara. Latihan di mulai pukul 13.30 itu waktu yang sudah di tentukan oleh si ketua nya.

Anagata telah keluar dari kelasnya, dirinya sekarang sedang menuju ruang pramuka yang masih terkunci.

Kala dirinya sedang membuka kunci ruangan, Regita beserta Andre menghampiri nya dan ikut masuk ke dalam ruangan.

"Reg, Gat, Andre pulang dulu ya. Nanti kesini lagi" pamit Andre menyalami dua orang itu dengan salam Ambalan.

Regita mengangguk dan Andre pun langsung keluar menuju parkiran motor di halaman sana.

Para perempuan ntah pada kemana, Anagata refleks menanyakan keberadaan Nestapa kepada Regita yang tidak tahu menahu.

Anagata mendecak sebal saat Regita menggeleng kan kepalanya, "Coba tanya kak Alina aja, siapa tau Nestapa bersama nya."

Kenapa Anagata tidak berpikiran ke sana, bisa jadi kan?

Namun, bukanya menanyai kepada Alina Anagata malahan membuka roomchatnya bersama Nestapa. Lantas untuk apa kau menanyakan Nestapa jika kau bisa menanyakanya sendiri wahai Anagata!

Anagata mengetikan sesuatu disana, tidak ada tanda-tanda Nestapa online. Karena terakhir dilihatnya dihilangkan.

Anagata
Kamu dimana?

He Anagata [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang