Senyaman pelukan Anagata

16 5 0
                                    

"Ini hanya tentang perjalanan, jangan pikirkan endingnya. Tapi, nikmati lah prosesnya"

- Nestapa Auralyn -

~♥~

Anagata bilang jadiannya nanti setelah selesai pecapa. Tidak masalah, Nestapa bisa menunggu jika memang itu beneran tidak sia-sia.

Pecapa itu singkatan dari Pelantikan calon penegak, setiap tahunnya selalu mengadakan kemah di luar sekolah.

Sudah dua tahun jika ada pelantikan apapun selalu saja di sekolah. Karena dua tahun kemarin tidak di perbolehkan keluar karena munculnya covid 19.

Dan sekarang mereka pada bersyukur karena sekarang di izinkan untuk berkemah di luar sekolah.

Mereka semua sedang sibuk mempersiapkan buat nanti di kemah besar apa aja yang dibutuhkan. Contohnya para dewan ambalan. Laksana dan Bantara.

Semuanya menjadi satu keluarga, mereka bekerja dengan saling membantu satu sama lain, dan semuanya sudah impas kebagian setiap acaranya.

"Kalo sekarang mah nantinya sibuk sama acara dan sibuk karena cinta juga."

Nestapa mengerti apa yang Anagata rasakan, toh juga Nestapa tidak memaksakan kehendak nya.

"Iya makanya selesaikan dulu tugasmu, cinta mah belakangan" balas Nestapa.

"Kamu masih sabar menunggu kan?" Anagata bertanya dengan di angguki Nestapa.

Ntah harus apa Nestapa sekarang, apakah benar jalur ini akan membuahkan hasil Untuknya bahagia? Semoga saja.

Sekarang Anagata sedang bermain Ps di rumahnya, ntah bersama siapa dia sekarang. Yang jelas dari tadi chat yang Nestapa kirimkan tidak di balas sama sekali.

Nestapa terus memantau apakah Anagata aktif atau enggaknya. Nestapa meng scroll chattingan nya ke atas terus menerus, sampai tidak sengaja tanganya menyentuh gambar telpon.

Dering ponsel Anagata berbunyi, Nestapa buru-buru mematikanya lantaran kaget, sumpah demi apapun dia tidak sengaja.

Tanpa di duga Anagata mengetikan sesuatu di sana, dan dia berkata, "Kenapa aku lagi asik main ps dulu."

"Maaf ya ngeganggu kamu, aku engga sengaja sumpah!"

"Iya gakpapa."

"Aku kira cuma gara-gara aku lama balas chat kamu?"

"Engga ko, aku juga tau kamu punya kesibukan sendiri."

"Yakin?"

"Tapi kalo di sibuk-sibukin padahal nggak, gila sii."

"Ngga atuh, walaupun sibuk tetep nyempetin bales chat kamu."

"Masa iya?"

"Iya."

"Yaudah lanjut aja, aku juga mau off, babay."

"Iya sayang."

Sudah tidak ada balasan lagi dari Nestapa, jadi Anagata melanjutkan aktivitasnya yang hampir tertunda tadi.

Terkadang Nestapa sangat lelah dengan kehidupannya yang seperti ini, namun saat ingin mengalah Nestapa selalu teringak perkataan Anagata yang bilang 'Hidup ini memang perlu yang namanya sabar' jadi sesabar mungkin Nestapa harus melakukanya.

Tapi Nestapa juga kepikiran, memang sabar itu perlu. Tetapi sabar juga punya batas kesabarannya kan?

Jika ditanya batasanya sampe mana, Nestapa pasti menjawab, "Sampe seseorang itu cape dan terlalu tersakiti." maka dari itu apapun masalahnya solusinya adalah menenangkan diri dan mencari jalan keluarnya.

He Anagata [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang