5

644 83 7
                                    


Dua hari telah berlalu sejak aku tinggal di sini. Dan sekrang aku adalah satu-satunya yang ditinggal di rumah hari ini, karena Roommateku semuanya memiliki pekerjaan dan sekolah.

Aku berpikir untuk mulai mencari pekerjaan juga sebelum aku kehabisan uang. Aku tidak punya banyak uang untuk biaya satu tahunku. Aku bahkan sudah mengatakan bahwa aku akan berkontribusi untuk pengeluaran di rumah ini.

Saat ini aku sedang berbaring di tempat tidurku dan menatap langit-langit. Aku sudah merasa bosan, karena sudah dua hari berada di dalam rumah. Karena tidak baik bagiku untuk pergi keluar. Terutama karena baru beberapa hari sejak aku meninggalkan rumah. Mungkin anak buah Daddy sedang mencariku. Aku juga menonton berita di televisi akhir-akhir ini untuk mengetahui apa Daddy menggunakan media untuk mencariku. Tapi tidak. Dia mungkin berpikir bahwa dia akan mendapat masalah jika musuhnya tahu bahwa aku tidak dalam pengawasannya. Aku sadar bahwa dia memiliki banyak musuh dalam bisnisnya, bahkan pernah ada ancaman pembunuhan terhadapnya.

Mendesah.

Aku bangun dari baringku untuk mandi. Aku mengambil handuk putih dan perlengkapan mandiku sendiri sebelum meninggalkan ruangan.

Hanya ada satu kamar mandi di sini dan itu ada di lantai bawah.

Aku melepas semua pakaianku setelah memasuki kamar mandi. Aku berdiri di kamar mandi sebelum menyalakannya.
Aku merasa rileks ketika air yang tidak begitu dingin menerpa tubuhku.
Aku pikir melarikan diri adalah hal yang benar untuk dilakukan karena aku berakhir di tempat ini. Teman
sekamarku semuanya baik dan menyenangkan. Mungkin karena aku anak tunggal? Jadi aku merasa punya saudara di sini.

Aku menghabiskan hampir satu jam di kamar mandi dan keluar hanya dengan handuk. Aku satu-satunya orang di sini, di rumah, jadi aku cukup berani untuk berjalan seperti itu. Aku memegang perlengkapan mandi yang aku gunakan di tangan kiriku, serta pakaian bekasku.

Saat aku berada di depan kamarku sendiri dan hendak menyentuh kenop pintu, tiba-tiba seseorang keluar dari
kamar sebelah. Kami berdua berhenti dan saling memandang. Tiba-tiba, mataku terbelalak, ketika aku melihat wajah orang yang keluar dari ruangan
lain itu.

"Kamu?!"

Aku bahkan menunjuk ke arahnya dengan jari telunjuk tangan kananku.

"A-apa yang kamu lakukan di sini?"

Karena terkejut dan tidak percaya aku bertanya lebih banyak. Tapi, seperti pertemuan kita sebelumnya dia tidak menjawabku.

Aku mengenalnya dari muka tapi tidak
dari namanya. Dia adalah gadis yang hampir aku tabrak Jumat lalu. Wanita dengan mata yang mengintimidasi yang juga sekarang sedang melihat tubuhku.

Hah tubuhku?

Aku mengikuti tatapannya dan mataku melebar.

Handuk yang melilit di tubuhku sudah ada di lantai! Ya tuhan aku segera mengambilnya, dan menutupi tubuhku yang terbuka. Aku merasa sangat panas di seluruh wajahku. Dan begitu banyak rasa malu yang kurasakan.

Apa dia tadi sedang memandangi tubuhku? Aku kembali menatap wanita yang berdiri di depanku. Dia menatap mataku sekarang. Karena aku sangat malu, aku mengatakan kepadanya bahwa dia tidak sopan! Aku pun bergegas masuk ke kamar. Dan bersandar di pintu ketika tertutup. Aku
tidak ingin keluar lagi karena aku malu menghadapinya!

Aku bodoh sekali..
..

"Rose? Aku punya sesuatu untukmu!"

Hanya dengan suaranya, aku tahu siapa yang mengetuk di luar kamarku. Aku turun dari ranjang dan membukakan
pintu untuknya. Lisa tersenyum padaku kemudian mencengkeram pergelangan tangan kiriku, menarikku keluar. Dia membawaku ke ruang tamu dan semua orang sudah ada di sana. Ya semuannya, termasuk gadis nakal tadi!

RoommateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang