First Love

5.5K 437 63
                                    

Inspired by : Nikka Costa - First Love.

Ricuhnya suara anak-anak di panti asuhan seolah menjadi makanan tersendiri bagi Yuri. Siang ini dia hanya berjalan di sekitar koridor, memeriksa satu persatu anak-anak yang bermain di sekitar panti dengan senyum merekah.

“Anak-anak, ayo ke taman. Bibir punya kejutan untuk kalian!” Teriak Yuri seraya menepuk tangannya, memanggil anak-anak yang berkeliaran di sekitarnya.

Seluruh anak panti berhamburan dengan riang mengikuti Yuri menuju taman, menyisakan seorang anak laki-laki yang duduk termenung di kursi di depan kamarnya. Dia hanya menoleh ke belakang secara sekilas lalu kembali sibuk pada pemikirannya.

Yuri tersenyum simpul lalu melangkah menghampiri bocah itu, dia dudukkan tubuhnya di sebelah sang anak kemudian mengusap kepalanya lembut.

“Jaemin, ayo ke taman dan bermain” ajak Yuri yang di balas gelengan dengan wajah tanpa ekspresi dari bocah bernama Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Jaemin, ayo ke taman dan bermain” ajak Yuri yang di balas gelengan dengan wajah tanpa ekspresi dari bocah bernama Jaemin.

“Kau ingin di sini?” Tanya Yuri yang kali ini di angguki oleh Jaemin.

“Baiklah. Nanti datang saja ke taman. Ada yang menyenangkan kali ini” Tuturnya.

Dia sudah biasa kala anak ini mengacuhkannya, bahkan Jaemin di kenal jarang berinteraksi dengan anak panti lainnya. Dia lebih suka menyendiri, duduk di kursi depan kamarnya. Meski hanya melamun dan memikirkan dirinya sendiri. Anak-anak lain pun paham, untuk tak mengganggunya meski ada saja anak yang akan bertingkah jahil padanya.

Bus sekolah tiba di depan panti, seorang guru turun lebih dulu di susul beberapa orang murid. Mereka berbaris rapi, berdiri di depan halaman panti. Memang, beberapa sekolah mengadakan kegiatan relawan di beberapa panti asuhan. Kadang juga beberapa sekolah menjadikan taman kanak-kanak sebagai tempat melakukan kegiatan amal ini.

Beberapa siswa yang bertugas di panti asuhan pun mulai memasuki area panti, mereka di bawa menuju taman di mana anak-anak dengan usia yang beragam sudah berkumpul dan menyambut mereka dengan hangat.

Bibir siswa/i itu membentuk senyuman melihat antusiasme anak-anak. Mereka mulai berkenalan dan berbaur.

“Halo, Bibi. Maaf, boleh aku tahu di mana toilet?”

 Maaf, boleh aku tahu di mana toilet?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NOMIN COLLECTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang