My Manhwa Boyfriend

4.7K 389 35
                                    

🐇this is fantasy story.
Inspired by Jinx.

🐇🐇🐇

Hari Minggu pagi di jam sembilan.
Jaemin baru saja selesai dengan pekerjaan rumahnya. Setelah sarapan, mencuci piring serta peralatan memasak, dia melangkahkan kakinya yang terbalut kaos kaki putih dan sandal rumah.

Di tangan kanan dia memegang jus jambu biji sedang tangan kirinya memegang ponsel. Dia letakkan jus itu di atas meja ruang tengah, dia buka tirai jendela di belakang sofa.

Bibirnya mengulum senyum kala sinar mentari masuk ke rumahnya. Tubuhnya yang di balut celana training hitam dengan Hoodie abu-abu mulai berbaring di atas sofa.

Dia buka ponselnya dan membuka aplikasi pembaca Manhwa online

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dia buka ponselnya dan membuka aplikasi pembaca Manhwa online. Kebetulan sebuah manhwa kesukaannya di update setiap dua Minggu sekali. Dan obertepatan bahwa Minggu ini termasuk jadwal pembaharuan.

Bibirnya mengulum senyum cerah saat mendapati notifikasi dari aplikasi pembaca Manhwa Online itu bahwa Manhwa kesukaannya baru saja melakukan pembaharuan bab sekitar sepuluh menit yang lalu.

Dengan semangat dia membukanya.

“Astaga, Jeno!” Pekik Jaemin saat melihat karakter manhwa kesukaannya.

“Ya Tuhan, kenapa dia semakin tampan?” Pekik Jaemin dengan satu tangan mengepal menahan gejolak dirinya yang begitu mendamba sosok Jeno.

Jemarinya dengan perlahan menggulir layar ponselnya, membaca dialog dalam manhwa tersebut dengan senyum-senyum jatuh cinta yang terpancar jelas di bawahnya. Sesekali dia akan menggigit bibir bawah atau menggigit kerah hoodienya, atau kakinya akan mengentak sofa karena gemas.

“Astaga, kenapa Lee Jeno hanya ada dalam Manhwa” Rutuk Jaemin.

“Dia sangat romantis” Puji Jaemin dengan mata berbinar memandangi sosok Jeno..

Ting Ting!
Di tengah asiknya dia membaca Manhwa kesukaannya, bel rumahnya berbunyi membuatnya berdecak sebal. Dia letakkan ponselnya di sebelah gelas jusnya dan beranjak.

Ternyata ada Bibi Seo yang datang mengantar kue.
Bibi Seo merupakan tetangga sebelah rumah Jaemin, dia tinggal berdua dengan suaminya dan mereka tidak memiliki anak. Sedang Jaemin seorang yatim piatu yang bekerja di salah satu perusahaan designer terkemuka. Bibi Seo juga sering berbagi lauk atau makanan lain begitu pula Jaemin.

“Ya ampun mengganggu saja” Celetuk Jaemin seraya membawa piring berisi kue coklat itu ke ruang tengah.

Dia dudukkan tubuhnya kembali pada sofa lalu meletakkan kue itu, namun soalnya piringnya justru menyenggol gelas jusnya hingga tumpah dan mengenai ponselnya.

“Aakkk” Pekik Jaemin dengan cepat merampas ponselnya.

“Arghh ponselku. Aduh aduh aduh, Jeno ku jadi basah” Cicit Jaemin seraya mengusap layar ponselnya dengan kain hoodienya.

NOMIN COLLECTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang