🥀Capter 9

23 4 0
                                    

   Rissa mengorak langkah ke meja makan mereka. Sempat dia menegur pembantu rumahnya yang berada di ruangan dapur.

"Selamat pagi, Bik Li"

"Selamat pagi, Cik Rissa" balas Bik Li dan membawa sebuah mangkuk yang berisi nasi goreng dan diletakkan di atas meja makan.

"Patut laa bau sedap je... " puji Rissa dengan senyuman yang lebar. Rissa mencedok nasi goreng itu dan diletakkan di atas pinggan makan nya.

"Saya makan eh... " Bik Li mengangguk kepala sebagai mengizinkan.

"Emmm.... Sedapnya!! " laungan Rissa membuatkan pipi Bik Li menaik. Bik Li mengeleng kepala. Ada-ada sahaja perangai.

"Morning"

Tegur Lysa yang tengah mengorak langkah ke arah meja makan tersebut.

"Morning kak"

"Morning Cik Lysa"

Lysa menarik kerusi dan melabuh duduk di kerusi itu. Bik Li meletakkan satu pinggan di depan Lysa dan mencedok nasi goreng di pinggan itu.

"Thank you Bik Li" Bik Li membalas dengan anggukan.

"Papa macam mana? " tanya Lysa sambil menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Dato okay....saya baru sahaja hantar makanan kepada Dato" ujar Bik Li. Lysa mengangguk kepala sebagai balasan

"Apa-apa masalah, just inform me" Bik Li menundukkan kepala dan minta izin ke ruang dapur.

Lysa memandang adiknya yang dari tadi memandang ke arah nya.

"What? " tanya Lysa.

"Who sent you? " tanya Rissa dengan memandang tepat ke arah mata kakak nya.

"What do you mean? "

"Just answer my question"

"It is important for you to know? "

"Yes! Because I'm your sister"

Lysa menyambung suapan dan tiada niat untuk menjawab pertanyaan adiknya.

"Don't ignore me!" kata Rissa dengan suara yang tinggi.

Lysa tetap menyambung suapan makanannya.

"He is your boyfriend? "

"Nonsense! " Lysa memandang tajam ke arah wajah adiknya. Rissa membalas tatapan mata kakak nya dengan bersahaja.

"Then, why you don't want to tell me who is he? " tanya Rissa dengan senyuman yang sinis.

"He is my employee. Puas! " balas Lysa dengan memandang Rissa dengan jelek.

"Puas! Tapi...."

"What?! " bengang Lysa.

"Kenapa dia hantar kakak. Motorbike kakak mana? " tanya Rissa sambil mengetuk dagunya menggunakan jari telunjuk.

"Panjang cerita dia.... "

"Pendekkan! "

"Ishh!! Aku malas lah nak cerita! Kau tak payah banyak tanya boleh tak? " pelik Lysa dengan adiknya. Banyak pulak tanya adiknya hari ini.

"Ala... Tanya pun salah" kata Rissa dan menyambung suapan makanan nya.

Ting!

Lysa mencapai telefon bimbitnya yang berada di sisi pinggan makannya. Muka nya berubah tegang selepas membaca mesej yang disampaikan oleh PA a.k.a Mila.

𝐓𝐑𝐔𝐒𝐓Where stories live. Discover now