CHAPTER 8

226 31 5
                                    

"Xiao Zhan?" ujar Build dan Giselle bersamaan dengan wajah yang tampak kaget.

Xiao Zhan melepas ciumannya dan tersenyum pada mereka semua.

"Tunggu sebentar, aku juga akan memberikan kalian energi." Xiao Zhan hendak  mencium Build, tapi tangan Yibo bergerak dengan cepat menarik lengan pemuda itu hingga tak sengaja tubuh Zhan membentur dada Yibo.

"Kami baik-baik saja. Sebaiknya kita cepat menuju kelas untuk persiapan pembelajaran," ujar Yibo tanpa melihat wajah Xiao Zhan.

Sejujurnya Yibo malu bagaimana Xiao Zhan dengan santai menciumnya di depan umum. Memang ini bukan kali pertama mereka berciuman, tapi rasanya sediki berbeda dan terasa aneh.

Xiao Zhan yang bingung berbisik pada Build dan bertanya, "Apa kalian baik-baik saja?"

"Ya, kami baik-baik saja. Zhan," balas Build sambil menunjukkan senyuman terbaiknya. Meski dalam hati dirinya dan Giselle masih kaget dengan tindakan Zhan mencium Yibo.

Build dan Giselle bahkan sempat mencuri pandang pada Yibo dan Xiao Zhan bergantian.

Demi mencairkan suasana, Build akhirnya merangkul bahu Zhan dan bertanya, "Apa keadaanmu sudah baik-baik saja?"

Xiao Zhan mengangguk cepat. "Tentu. Terima kasih karena telah datang menolong. Jika tidak ... mungkin ini adalah hari terakhirku di dunia. Kami akan mati bersama monster-monster menjijikan itu."

"Tentu saja kami akan datang karena kau adalah ostium yang harus kita jaga," ujar Giselle sambil melipat kedua tangannya membayangkan bagaimana rupa ostium yang menawan dan indah.  Mata Giselle menatap Xiao Zhan dari atas hingga ke bawah. Ingin rasanya dia menyangkal bahwa Zhan adalah orang yang harus dia lindungi, tapi memang benar bahwa kenyataan kadang tak seindah ekspektasi.

Xiao Zhan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sejujurnya Zhan merasa senang karena mengetahui kekuatannya adalah inti kekuatan itu sendiri. Itu terdengar keren, 'kan? Ya ... setidaknya saat dia kembali ke dunianya, ada cerita yang bisa dia ceritakan pada teman-temannya kelak.

Ngomong-ngomong dunianya, Zhan terkadang berpikir apa teman-teman dan keluarganya merindukan dia?

~~~


"Hatchim!" Seorang lelaki paruh baya menggosok hidung selesai bersin.

"Sepertinya ada yang memikirkanku," ujarnya lagi.

"Kau masih saja percaya pada mitos. Daripada sekarang kau mengerjakan sesuatu yang tak jelas, lebih baik cari Xiao Zhan. Aku merasa ini sedikit aneh. Kenapa mereka studi tur tidak memberitahu secara tertulis," ujar seorang wanita sambil menaruh secangkir teh di meja dekat meja kerja suaminya.

"Ini pekerjaan yang sangat jelas, Sayang. Lihatlah hasil-hasil karyaku  suatu hari nanti pasti akan ada orang yang membelinya dengan harga tinggi," ujar lelaki itu membela diri.

Xiao Meng---ayah Xiao Zhan---menyenggol bahu sang istri yang kini memasang wajah cemberut. "Tenang saja, profesor Andy adalah guru Zhan yang sangat baik. Aku percaya dia akan menjaga Zhan dengan baik juga."

Sang istri hanya menghela napas sambil membuang wajahnya malu. Terkadang suaminya ini memang selalu melakukan hal kecil yang menggemaskan. Bagi sebagian orang, mungkin menggoda pasangan adalah hal yang wajar, tapi di usia pernikahan mereka yang sudah menginjak belasan tahun, ini sedikit membuat Hana senang mengetahui sang suami masih sama seperti dulu. Cintanya tak pernah berkurang sedikit pun. Bahkan semakin hari perasaan mereka semakin kuat.

Apalagi semenjak kehadiran Xiao Zhan di tengah keputus asaan mereka karena belum juga dianugerahi seorang putra.

Anak itu menghadirkan kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Melihat Xiao Zhan yang tumbuh dengan baik dan dipenuhi cinta, itu membuat sepasang suami istri itu senang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Secret of the Bloodstone [End In pdf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang