CHAPTER 3

383 60 13
                                    

Pagi telah datang dengan ditandai oleh kicauan burung dan sinar matahari yang telah menyapa alam semesta.

Xiao Zhan bangun dengan wajah malasnya. Menggosok gigi dan mengganti baju dengan mata yang masih ingin terpejam.

Sesekali Zhan masih menguap. Wajar saja, dia dibangunkan oleh grey pukul 6 pagi tadi. Meski Zhan enggan bangun, tapi suara burung yang memekakkan telingannya itu membuat Zhan mau tak mau bangkit dari ranjangnya.

Untungnya Zhan sekamar dengan Build yang juga sama-sama tak bisa bangun pagi.

"Ayo cepat sarapan lalu berangkat ke hutan Cyan. Kalian jangan malas-malasan." Grey melipat kedua sayapnya di dada sambil menggelengkan kepala melihat dua manusia di depannya masih menguap dengan mata yang masih terpejam.

"Aish, berisik sekali. Kau ini burung betina atau jantan?" ujar Xiao Zhan sambil memakai sepatunya.

"Tentu saja aku jantan! Apa kau tak melihat alat kelaminku ini?"

"Aku tidak tahu perbedaan kelamin jantan dan betina pada burung. Lagipula aku selalu bolos pelajaran science." Xiao Zhan berdiri lalu menggendong ranselnya, "ayo kita pergi, Build."

"Hm, ayo. Sampai jumpa seminggu lagi, ya, Grey." Build mengusap kepala Grey dengan lembut, tapi burung itu memalingkan wajah.

"Kalian harus kembali dengan selamat. Ingatlah bahwa hutan itu meski telah diawasi dewan komite, ada satu kawasan yang tidak boleh untuk dimasuki. Itu adalah 'gerbang iblis'. Jadi berhati-hatilah."

"Terima kasih atas informasinya. Kita pergi, ya!" ujar Xiao Zhan yang segera menyeret Build bersamanya.

Mereka berdua akhirnya pergi menuju aula di mana tempat itu menjadi tempat pelepasan para calon siswa menuju hutan Cyan.

Setelah semua calon siswa berkumpul, Deng Lun dan Andy pun datang dan langsung berdiri di depan mimbar.

"Apa kalian semua sudah siap? Seluruh petunjuk misi ada pada gelang yang kalian miliki. Sekarang semua saling berpegangan tangan dan membentuk lingkaran. Aku akan membacakan mantra teleportasi dan mengirim kalian langsung ke hutan Cyan." Perintah Andy pada semua calon murid.

Mereka semua mengikuti arahan Andy dan membentuk lingkaran. Yibo tampak tak nyaman saat memegang tangan Xiao Zhan. Begitu pun sebaliknya.

"Baiklah, tutup mata kalian dan buka kembali saat hitungan tiga. Mari kita pergi ke hutan Cyan!"

1

2

3

Setelah Andy menyerukan kalimat itu, tiba-tiba cahaya biru mengelilingi mereka semua dan membawanya ke hutan Cyan.

Xiao Zhan membuka mata dan terkejut ketika menemukan dirinya terdampar di hutan yang lebat dengan suasana yang sedikit menyeramkan. Gelap dan menakutkan. Banyak akar pohon yang merambat dengan batang pohon yang sangat besar menandakan hutan itu mungkin telah berusia ratusan tahun.

"Build!" teriak Xiao Zhan ketakutan.

"Astaga! Di mana ini?" bisik Zhan sambil mengusap tengkuknya.

Selamat datang di hutan Cyan. Misi pertama adalah kepercayaan. Kata kuncinya mati satu tumbuh seribu. Kalahkan dengan tongkat keajaiban!

Xiao Zhan melirik ke sana ke mari demi mengetahui siapa yang baru saja berbicara padanya.

"Apa itu hantu? Tuhan, selamatkan aku! Aku belum pernah berciuman jangan sampai aku mati berdiri?!"

"Apa kau belum pernah berpacaran? Cih, kasihan." Suara yang mengintimidasi itu terdengar tepat di telinga Xiao Zhan. Pemuds itu segera berbalik dan mendapati Yibo sedang tersenyum sinis padanya.

The Secret of the Bloodstone [End In pdf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang