CHAPTER 7

313 31 3
                                    

Sepanjang hari Yibo memeluk Xiao Zhan. Dia merenung mengingat kemungkinan dalam seleksi ini mereka akan gagal. Ini sudah hari keempat dan mereka masih terjebak di gua ini.

Yibo menaruh kepala Xiao Zhan pelan agar bersandar pada bebatuan yang memiliki permukaan lebih rata.
Pemuda itu kemudian mengitari gua dan menemukan sesuatu yang bisa dimakan.

"Zhan, apa kau sudah bangun?"

"Hm?" gumam Xiao Zhan tanpa membuka matanya.

"Aku menemukan buah Yangmei. Makanlah."

Xiao Zhan menggeleng. "Kepalaku pusing. Kau makanlah sendiri," ujar Zhan yang tak sanggup untuk membuka mata.

Yibo segera membersihkan buah itu lalu menggigitnya. Dia kemudian menarik tengkuk Xiao Zhan dan mencium pemuda itu hingga Zhan tiba-tiba membuka matanya kaget.

Lidah Yibo mendorong buah itu masuk ke dalam mulut Zhan. Perlahan, Yibo melepaskan ciumannya hingga membuat kedua manik legam itu saling bertemu.

"Aku hanya berusaha membuatmu tetap hidup sampai bantuan datang," ujar Yibo gugup.

"Hm, terima kasih," timpal Zhan yang masih tampak terkejut dengan apa yang baru saja dia alami. Perlahan Zhan mengunyah buah itu. Memang sedikit asam, tapi rasanya agak berbeda. Ada perasaan lembut dan sesuatu yang aneh dan itu membuat hati Zhan tak tenang. Sangat sulit untuk dideskripsikan.

Yibo berdiri saat mendengar suara kerikil jatuh. Dia bersiap menyerang jika tiba-tiba musuh datang.

Brug!

Dengan refleks Yibo memeluk Xiao Zhan dan melindungi kepala pemuda itu ketika bunyi gedebug terdengar begitu keras diikuti reruntuhan batu yang berjatuhan dan kemunculan Build, Cutie Pie juga Giselle yang akhirnya bisa menembus dinding perlindungan mantra yang ditinggalkan Empusa.

"Xiao Zhan!" Build berlari mendekati Zhan yang masih dalam dekapan Yibo.

"Apa kalian baik-baik saja?" tanya Cutie Pie khawatir.

"Aku baik-baik saja, tapi Xiao Zhan sepertinya mengalami demam tinggi."

"Kalau begitu, ayo kita keluar dari sini sebelum Empusa menyadari kedatangan kita. Akan sangat sulit melawannya karena kita bukan tandingan dia," ujar Cutie Pie memberitahu.

"Tapi wanita itu sepertinya ketakutan saat melihat benda ini." Yibo mengeluarkan potongan liontin yang membuat Empusa ketakutan.

Cutie Pie membulatkan matanya kaget. Dia segera memasukkan benda itu ke dalam saku celananya dan melihat sekitar. "Kita harus segera keluar dari sini! Jika ada musuh datang, lindungi Xiao Zhan dengan segenap kekuatan yang kalian miliki."

"Apa karena dia adalah ostium?" Tebak Giselle. Seingatnya, orang tuanya yang merupakan penyihir selalu membicarakan tentang ostium. Selain darahnya, ada yang bisa dikenali dari seorang ostium. Cermin Kaffa---benda yang paling ditakuti Empusa---merupakan salah satu penanda keberadaan seorang ostium.

"Sekarang kita harus membawanya ke sekolah. Sangat tidak aman membiarkan ostium di sarang musuh," ujar Cutie Pie memberitahu.

"Baiklah kalau begitu, ayo kita pergi," ajak Build yang hendak memapah Xiao Zhan yang sedang setengah sadar itu. Panas di tubuhnya begitu tinggi hingga dia hampir saja kehilangan kesadarannya.

"Biar aku saja," potong Yibo yang segera menggendong Xiao Zhan di punggungnya.

Build dan Giselle saling menatap bingung. Tidak biasanya Yibo bersikap baik pada Xiao Zhan.

Mereka semua segera berpegangan tangan pada Cutie Pie yang akan mengantar ke tempat pertama kali mereka berasal.

Dalam sekejap mata, kelima orang itu telah kembali ke aula utama sekolah.



The Secret of the Bloodstone [End In pdf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang