Setelah mereka sampai di sebuah lembah dengan air terjun yang mengalir menyusuri sungai, Yibo langsung menurunkan Xiao Zhan begitu saja.
Hampir saja pantat Zhan ini menyentuh tanah jika Build tidak segera Menangkapnya.
"Yibo! Kenapa kau ini keterlaluan sekali?" ujar Build sedikit tak suka dengan sikap Yibo.
"Ada kau, kan, yang membantunya."
"Jika Build tidak datang lebih cepat bagaimana? Apa kau akan membayar asuransi pantatku?" sela Xiao Zhan kesal.
Yibo bukannya menjawab, dia hanya memalingkan wajah dan pergi begitu saja.
Xiao Zhan yang sudah kesal setengah mati segera mengambil ancang-ancang untuk mendorong Yibo jatuh ke sungai.
Namun, bukannya Yibo yang jatuh, Xiao Zhan justru terpeleset dan jatuh lebih dulu.
Yibo yang melihat Xiao Zhan hampir saja tenggelam tertawa puas, tapi senyumannya memudar saat di belakang Zhan terlihat sesuatu mendekat.
"Apa itu?" ujarnya pelan.
Giselle yang berada di depan Yibo menoleh mengikuti ke mana arah Yibo melihat.
"Alkonost!" teriak Giselle dengan wajah terkejutnya.
"Makluk apa itu?" ujar Yibo bingung.
"Gawat!" Build menyadari sesuatu ketika Alkonost mulai bersuara. Seperti sebuah nyanyian yang langsung menghipnotis semuanya.
Mata ketiga orang itu berubah menjadi kosong ketika nyanyian itu menggema.
Nyanyian makluk ini membuat siapa pun yang mendengar bisa lupa segalanya.
Alkonost sendiri memiliki bentuk separuh manusia dan separuh burung. Sama seperti duyung yang berada di lautan, Alkonost adalah makluk yang menguasai angkasa.
Build, Giselle dan Yibo seolah disihir untuk patuh pada apa yang diminta makluk itu. Mereka hanya diam menunggu perintah.
Sedangkan Xiao Zhan yang tak menyadari apa yang terjadi, mencoba berenang ke tepian.
Alkonost mengerutkan kening bingung saat melihat Xiao Zhan bersikap biasa saja. Bahkan dia tampak marah pada ketiga teman-temannya yang tidak menolongnya saat dia hampir saja tenggelam.
"Menarik! Ternyata ada manusia yang tidak mempan pada nyanyian merduku." Alkonost bernyanyi dengan lebih nyaring. Sebuah nyanyian serupa perintah. Namun, matanya kemudian terfokus pada kaki Xiao Zhan yang mengeluarkan darah segar yang merembes hingga ke batu karang dan membuat tanaman lumut di sana bertambah banyak dengan cepat dan subur.
"Hei! Kenapa dari tadi kalian diam saja?" tanya Xiao Zhan bingung melihat ketiga teman-temannya yang tampak aneh itu.
Tak menjawab, mereka bertiga menatap Xiao Zhan dengan tatapan membunuh lalu bersiap memasang kuda-kuda menyerang.
"A-apa yang terjadi dengan kalian?" ujar Xiao Zhan sedikit panik melihat Yibo, Giselle dan Build sudah mulai mengeluarkan kekuatan mereka dari tangannya masing-masing. Zhan sampai tak menyadari kakinya terluka karena terjatuh dan membentur karang.
"Akkhh!" Xiao Zhan memekik ketika Giselle mencekiknya. Sedangkan Build mengendus kaki Xiao Zhan yang terluka. Meski Zhan mencoba meronta, tetapi kekuatannya tak jauh lebih kuat dari gadis itu.
Alkonost tampaknya sedang mencari tahu siapa Xiao Zhan sebenarnya dengan memerhatikan pemuda itu.
Yibo yang masih diam memejamkan mata, meremas kedua tangannya dan mendorong Giselle hingga wanita itu tersungkur. Tangan Yibo segera meraih tengkuk Xiao Zhan dan menciumnya di depan semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of the Bloodstone [End In pdf]
Fiksi PenggemarSebelum menyentuh sebuah batu di museum kuno saat karya wisata, Xiao Zhan hanyalah mahasiswa biasa. Namun bermula dari tanda lambang matahari yang tiba-tiba muncul di telapak tangannya, kehidupan Xiao Zhan berubah. Seorang pencari bakat terken...