Udara malam yang segar menyapa helaian rambut seorang pria yang sedang berjalan angkuh menyusuri lorong perumahan tua yang tak berpenghuni.
Seorang pria yang telah hidup lebih dari 3.000 tahun itu menampikkan smirk nya saat menatap seekor rusa terbaring lemas di ujung lorong. Tampak berusaha untuk mengais udara dengan leher yang terjerat benang besi buatannya.
"Rusa kecil yang malang", ucapnya merasa iba dengan mata yang perlahan berubah warna menjadi merah gelap disertai dengan keluarnya taring tajam dari mulutnya.
Jeritan kesakitan mulai terdengar dari rusa yang kini sedang menjadi santapan seorang vampire muda.
Ya, lebih tepatnya vampire turunan ke-913 yang masih hidup berdampingan dengan manusia.
Hidup layaknya seorang manusia, memiliki perkejaan dan kehidupan manusiawi selama ribuan tahun lamanya.
Konon, dikatakan bahwa vampire akan menjadi abu saat terkena sinar matahari, maka untuk dirinya itu tidak berlaku. Ia merupakan harta istimewa turunan vampire yang dapat berkeliaran mencari mangsa di siang hari.
Harta yang selalu dijaga hingga waktu pembasmian pun tiba.
Terkurung seorang diri menyaksikan seluruh bangsa-nya dibasmi oleh manusia membuatnya memiliki dendam tersendiri pada makhluk tersebut.
Manusia membuatnya menjadi vampire terakhir yang masih hidup di abad-22 ini.
Sebatang kara tanpa keluarga, teman, atau makhluk sejenisnya lagi.
Berbaur adalah satu-satunya cara ia bertahan hidup untuk kemudian membalaskan dendam sepenuhnya pada manusia.
slurpp..
Darah segar mengalir keluar dari mulut mengenai dagu. Menjilat penuh nikmat pada bibir yang terlapisi darah, tak ingin membiarkan setetes darah pun terbuang begitu saja.
Rusa malang yang menjadi santapan makan malam nya terlihat begitu mengenaskan.
Pria itu mulai berdiri dengan mata yang perlahan kembali normal seperti sedia kala. Taring tajam penuh darah itu ikut menghilang seakan tak pernah ada.
Kembali menyerupai manusia.
Krek!
Mata tajamnya melirik sekitar, mengedarkan pandangan ke segala penjuru setelah mendengar bunyi ranting patah tak jauh dari tempatnya berdiri.
Hidungnya mulai mengendus, mencium ada tidaknya bau darah dari tempatnya berdiri.
Jika bunyi tadi disebabkan oleh makhluk hidup maka hidungnya akan mencium aroma manis darah yang mengalir di dalam tubuh makhluk hidup tersebut.
Namun nihil—
"Ku kira menu makan malamku yang lain", ucapnya sebelum membersihkan darah segar disekitar mulut dengan jari kemudian menjilatnya. Tubuh tegapnya itu berbalik memilih untuk acuh pada suara yang tadi ia dengar.
Lebih baik ia berburu untuk persediaannya di hari ke depan bukan?
.
.
.Suara kicauan burung bersatu padu dengan riuhnya lapangan outdoor yang sedang menjadi area untuk tanding basket pagi ini.
Seorang pria berbalut kemeja rapi berjalan lurus sembari membalas sapaan demi sapaan yang ia terima dari para siswi yang berlalu.
Kaki jenjangnya membawa pria itu masuk ke dalam ruangan serba putih yang berada di dalam gedung.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗢𝗻𝗲𝘀𝗵𝗼𝗼𝘁 𝗼𝗳 𝗞𝗠 [𝗡𝗖]
FanfictionAll about Jikook in 21+ Rated M Jungkook - top Jimin - bottom <> original cover by Pinterest