Like Crazy

5.7K 129 12
                                    

Helaan nafas pelan kembali keluar dari belah bibir tipis seorang pria tampan yang sedang menyesap nikotin modern di tangan.

Matanya terfokus pada layar ponsel yang menampilkan seseorang dengan beberapa dancer mengelilingi bahkan dengan kurang ajar menyentuh apa yang menjadi hak miliknya.

"Sialan aku bahkan tidak bisa sedekat itu dengannya di depan kamera", protesnya lagi entah sudah yang keberapa.

Pria tampan itu sudah melakukan kegiatan menonton ponsel kurang lebih 4 jam dengan video yang sama- dan kekesalan yang sama pula.

Ia mendengus tak suka.

Baginya Jimin— seseorang yang ada di dalam video— itu hanya miliknya seorang. Hanya dirinya yang boleh menyentuh, meraba, memeluk, me—apapun itu pada Jimin karena ia adalah kekasihnya.

Ya. Kekasih.

Pria tampan yang sedari tadi mengumpat dan mendengus tak senang tak lain tak bukan ialah Jungkook. Jeon Jungkook.

Maknae boygroup yang sedang memuncaki dunia atas semua prestasi mereka.

Jungkook meremat ponsel dengan mata tertutup rapat, mencoba untuk menahan emosi saat mata bulatnya itu kembali harus melihat adegan awal yang menurutnya sangat tidak baik untuk hati.

Sungguh, Jungkook tau kekasihnya itu mati-matian berlatih untung album solonya.

Tapi— tetap saja!

Jungkook tidak bisa menampik segala kekesalan saat melihat kekasihnya yang begitu sexy dan cutie disaat yang bersamaan sedang diraba-raba dengan yang lain!

Bahkan wanita dan pria!

Astaga Jungkook hampir gila saat pertama kali menonton video itu bersama para hyung di dorm mereka. Ia mati-matian tidak mengumpat dan berusaha memasang wajah tenang walau dalam hati menyumpah serapahi para dancer yang menurut sudut pandang nya sangat mencari kesempatan dalam kesempitan itu.

Kekesalan Jungkook sebenarnya tidak akan membuncah jika kekasihnya itu memberikan sedikit perhatian padanya disaat sibuk melanda.

Tidak bisakah Jimin memberinya beberapa pesan sekedar lokasi, mengirim foto tentang kegiatan apa yang sedang kekasihnya itu lakukan, bersama siapa dirinya atau sekedar menelfon untuk bertukar kabar?

Apa itu begitu sulit??

Jungkook mematikan layar ponsel saat video milik kekasihnya itu sudah berakhir. Matanya kini menatap beberapa botol wine yang telah menemani hari-harinya tanpa Jimin.

Jungkook menuang wine tersebut ke dalam gelas sedang yang sudah berisi es batu. Menikmati minumannya dengan kepala yang dipenuhi dengan satu nama.

Park Jimin.

Jungkook ragu apakah Jimin disana masih mengingatnya sebagai kekasih atau tidak.

Kemungkinan besar Jimin lupa dengan dirinya. Itulah pikiran yang tertanam di otak Jungkook selama 3 minggu tidak mendapat kabar apapun dari kekasihnya.

Jungkook kembali menyesap nikotin yang lumayan lama ia anggurkan sebelum meminum lagi gelas wine nya. Pria tampan itu tau jelas apa yang sedang ia rasakan.

Ia sedang rindu.

Sangat merindukan kekasihnya— yang sibuk itu.

"Dia tidak peduli padaku.. dia bahkan tersenyum manis pada banyak lelaki di luar sana.. dia tidak memikirkanku", racau Jungkook dengan suara paraunya.

Pikirannya kembali mengingat senyum manis Jimin yang muncul di beberapa acara dan talkshow. Jungkook sebenarnya senang dengan apa yang dicapai kekasihnya setelah jerih payah berlatih— tapi di satu sisi.

𝗢𝗻𝗲𝘀𝗵𝗼𝗼𝘁 𝗼𝗳 𝗞𝗠 [𝗡𝗖]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang