Jeon Jimin

4.7K 103 19
                                    

Alunan musik mendayu dengan lampu temaram menjadi suasana yang dapat mengantarkan rasa kantuk kepada semua orang.

Harusnya begitu.

Tapi tidak dengan pria bermarga Jeon yang sedang menatap lurus langit-langit kamarnya di pagi hari yang begitu cerah ini. Di masa sibuknya, ia malah tidak bisa tidur. Pikirannya melayang. Menelusuri beberapa hari terakhir yang ia lalui selama promosi lagu solo-nya berlangsung.

"Ah. Sebenarnya apa salahku", ucapnya frustasi. Ia mulai menelungkupkan tubuh dan kembali meraih ponsel. Menatap tanpa berkedip ke arah layar yang menampilkan foto pria mungil dengan pose berkacak pinggang.

Menggemaskan.

Senyum di bibirnya sedikit terukir sebelum ingatan tentang beberapa penolakan yang ia terima seminggu belakangan ini terlintas begitu saja. Membuat bibirnya tertekuk dengan kepala yang tertunduk frustasi.

"Tidak. Tidak bisa begini", kepalanya kembali terangkat. Pria Jeon itu memposisikan dirinya untuk segera duduk dengan kedua tangan yang terlipat di dada bidangnya yang tidak terlapis apapun.

"Berpikir Jungkook. Jimin hyung tidak akan mengabaikanmu begitu saja", ucapnya pada diri. "Tapi dia akan melakukan itu jika benar-benar sibuk", balasnya mengingat dirinya itu pernah terabaikan saat jadwal padat promosi like crazy kemarin.

"Ah, tidak. Apa yang ku katakan. Walau sibuk dia tetap menyempatkan diri untuk bertemu denganku waktu itu. Tidak tidak. Ini pasti salahku", jemari panjang Jungkook mulai menghiasi dagu.

Matanya menyipit untuk kembali berpikir. Namun nihil. Tidak ada satu pun hal ganjil yang terlintas di benak selain perasaan menggebu ingin memeluk seseorang yang sedang ia pikirkan itu sedari tadi.

Jungkook menyerah. Ia memutuskan untuk kembali menjatuhkan dirinya ke kasur. Matanya tertutup dengan nafas yang berhembus berat. Disaat seperti ini. Ia hanya membutuhkan ketenangan yang disalurkan oleh para penggemar.

Tanpa pikir panjang Jungkook dengan cepat meraih kembali ponsel untuk ia letakkan di atas nakas. Membuka aplikasi weverse yang biasa ia gunakan dan memulai siaran langsungnya.

Walau terkendala dengan layar dan suaranya yang putus-putus di awal. Semua itu tidak menjadi penghalang bagi Jungkook. Pria Jeon itu melakukan yang terbaik untuk membuat penggemarnya juga merasa nyaman saat menonton.

"Apa suara ku sudah terdengar lebih baik sekarang?", Jungkook mengatur letak ponselnya dan tersenyum saat membaca komentar yang menjawab pertanyaannya barusan.

Pria Jeon itu kembali menarik diri dan mulai menyapa penggemarnya. "Tidak. Bukan selamat bangun. Kau harus mengucapkan selamat tidur untukku", Jungkook terkekeh sebelum matanya itu membola dan mendekat ke arah layar.

"Oh.. Jimin.."

"Yoo.. bro what's up bro~"

Jungkook tersenyum lebar. Jemarinya mulai sibuk dengan layar sekarang.

"Apa yang kau lakukan? apa yang kau lakukan hingga tidak tidur, huh?", ia bertanya. Matanya fokus ke arah kolom komentar. Menunggu jawaban dari pria mungil yang sedari tadi ia pikirkan.

"Selamat pagi, Jungkook"

"Aku baru bangun. Sepertinya kau tidak tidur"

Jungkook tersenyum lebar. Matanya berbinar membaca sapaan dari si mungil, "Weverse memiliki artist chatting sekarang", ucap Jungkook menyadari komentar kekasihnya itu berbeda dari yang lain.

Ya, benar. Kekasih.

Pria mungil yang sedari tadi ia pikirkan itu adalah kekasihnya.

"Baguslah. Tidurmu nyenyak? aku akan tidur sebentar lagi", Jungkook menyandarkan kepalanya di lengan untuk sesaat. Senyumnya kembali terukir dengan mata yang terfokus pada sapaan dari kekasihnya tadi.

𝗢𝗻𝗲𝘀𝗵𝗼𝗼𝘁 𝗼𝗳 𝗞𝗠 [𝗡𝗖]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang