Hai Hai bestiee senja!Gimana niehh ga bosen sama ini ini trus?
Kalo bosen mending kalian denger musik aja, lagunya James Arthur.
Beuhh... Muantep tuh buat hari-hari kamu yang extra part. Berharap bahagia malah makin nyesek.
⋇⋆✦⋆⋇Tidak lama setelah itu, suara teriakan yang berasal dari luar kamarnya itu menembus indra pendengaran Aksara. "AKSARA!!" Teriak seorang laki-laki yang sedang bersedekap dada di depan pintu kamar Aksara, dengan cepat Aksara bangkit dari tidurnya dan bergegas membuka pintu kamarnya karna sudah dipastikan ayahnya lah yang berteriak di luar sana.
Setelah Aksara membuka pintu kamarnya, terlihat Wira ayahnya tengah melihat ke arah depan dengan tatapan nyalang.
Ada apa dengan ayahnya?
Tidak lama Wira langsung menarik baju kaos yang digunakan Aksara dan langsung memberikan bogeman di pipi sebelah kanan Aksara, Aksara tidak mengerti kenapa ayahnya tiba-tiba memukulinya tanpa kata apapun?
Aksara merasakan pipi sebelah kanannya panas akibat bogeman dari ayahnya, "Ada apa anda tiba-tiba memukuli saya?" Tanya Aksara memandangi ayahnya yang terlihat sedang sangat emosi. "Kamu masih bertanya kenapa saya memukuli kamu!?" Ucap Wira pada Aksara, Aksara hanya mengangguk tanda ingin tau mengapa ayahnya memukulinya secara tiba-tiba.walapun ini memang sesuatu yang biasa bagi Aksara, dipukuli ayahnya memang sudah selalu ia Terima tapi pasti karna suatu alasan, berbeda dengan kali ini.
"KAMU TADI BOLOS SEKOLAH KAN!!" Bentak Wira pada Aksara, kini Aksara yang mendengar kalimat yang diucapkan ayahnya dia langsung mengerti
Jadi karna dia membolos sekolah??
"Iya" Jawab Aksara, "MAU JADI APA KAMU?, SUDAH HIDUP MENYUSAHKAN DITAMBAH KAMU MENJADI ANAK YANG SUSAH DIATUR!!" Ucap Wira lagi pada Aksara.
Aksara hanya diam karna dia memang salah untuk kali ini.
Tidak lama ayahnya kembali menendang bagian perut Aksara dengan kuat, "Akkhh" Ringisan keluar dari mulut Aksara, dia hanya bisa pasrah dan menyerahkan diri pada ayahnya.Aksara memegang perutnya yang terasa nyeri akibat tendangan kuat dari ayahnya, tidak cukup dengan itu ayahnya kembali menendang perut Aksara secara brutal, Aksara yang sudah mulai merasakan kesakitan yang luar biasa di area perutnya kini telah terkapar lemas di lantai kamarnya, nampaknya ayahnya belum puas, dia kembali melepas ikat pinggang yang sedang ia gunakan lalu ia arahkan ke punggung Aksara, layaknya seseorang yang tidak punya hati ayahnya terus mengukir luka di area punggung Aksara.
Aksara sudah sangat kesakitan, namun rasa sakit ini tidak sesakit hati yang Aksara rasakan, sakit yang tidak akan bisa disembuhkan dengan cara apapun, luka di hatinya tidak pernah bisa mengering seperti luka di tubuhnya.
Aksara selalu berfikir disaat dia dipukuli oleh ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA AKSARA
Fiksi RemajaSebelum baca jangan lupa follow! Kalau sudah baca jangan lupa vote and komen・ᴗ・ *:..。o○ ○o。..:* Ini kisah tentang seorang bocah hingga dewasa yang kehidupannya penuh dengan luka. Sejak dia kehilangan sosok pahlawan di hidupnya yaitu sosok Ibu dium...