part 3

590 71 6
                                    

"Ah iya hampir saja terlupa, komik itu kan sudah meluncurkan seasons nya yang ke empat" ucap lisa.

Ia kembali beranjak setelah beberapa saat yang lalu telah merebahkan dirinya dengan nyaman di atas tempat tidur seusai mandi.

Mengenakan hoodie abu abu juga celana training joger hitam beruntunglah ia mengingat hal itu sebelum ia berganti pakaian dengan piyama.

Lisa lalu bergegas keluar dari kamarnya, dengan bermodal alat transportasi berupa sket board yang ia taruh di dekat pintu keluar, lisa menutup kepalanya dengan kupluk lalu pergi keluar menuju toko buku yang jaraknya tak terlalu jauh dari rumah minimalis dengan nuansa modern yang hanya ia tinggali seorang diri itu.

Lisa menghentakkan kakinya memacu sket board yang ia naiki menyusuri jalanan, dengan tangannya yang ia masukkan di saku hoodie lisa begitu menikmati dinginnya angin malam yang menerpa wajahnya saat ini.

Suasana sekitaran tidaklah sepi, bahkan sepanjang ia melintas ada beberapa orang pejalan kaki yang berlalu lalang entah itu beberapa anak muda yang sedang berkumpul ataupun berpacaran.

Lisa benar benar asik meliuk liukan sket board nya dengan begitu santai, ia memang terbilang sangat mahir menggunakan benda beroda itu.

Srek!

Klincing klincing~

Sampailai ia di tujuan lisa langsung menenteng sket board nya lalu memasuki toko buku itu diiringi bunyi lonceng yang terdengar saat ia membuka pintu.

Lisa lalu berjalan ke rak buku mencari komik yang ia cari.

"Akh sial itu terlalu tinggi, hais kenapa mereka harus menaruhnya disitu"

Jelas saja ia menghentikan aktifitasnya saat melihat sampul komik ketika mendengar suara seseorang yang berada di balik rak yang ada depannya saat ini, tunggu, lisa merasa tidak asing dengang suara itu.

Berjalan untuk melihat siapa orang yang baru saja terdengar menggerutu, lisa sedikit terkejut ketika ia sekarang mendapati jennie yang juga berada di sini.

Pandangannya lalu beralih ke atas dimana tangan jennie yang kesulitan meraih sebuah buku.

Lisa pun berjalan mendekati jennie disana, dengan tangan yang terulur mengambilkan buku, jennie jelas saja sedikit terkejut saat lisa kini memberikan buku novel itu padanya.

"Ini" ucap lisa lalu ia tersenyum.

"Kau, yak apakah kau menguntitku!" ucap jennie dengan tangan yang bergerak kasar mengambil buku yang diulurkan lisa.

"Mwo, ani untuk apa aku menguntit" ucap lisa, ia sedikit kalang kabut ketika tiba-tiba dirinya malah dituduh seperti itu oleh jennie.

"Sudahlah mengaku saja, kau tak perlu mengelaknya" ucap jennie.

"Tidak, aku tak sedang nguntitmu aku disini membeli komik" ucap lisa.

"Cih, jika memang kau membeli komik mana coba aku lihat" ucap jennie, ia merasa tak percaya jika lisa tak sedang menguntit nya.

Jennie menuduh lisa seperti itu karena ia merasa aneh pasalnya hari ini dirinya seolah terus diarahkan untuk berurusan dengan lisa yang notabennya dari kelas lain dan tak begitu ia kenal dengan dipertemukan nya mereka di toko buku ini setelah kejadian tadi saat disekolah.

"Ada ini" ucap lisa menunjukkan komik yang ia pegang.

"Pfffff ahahaha jinjja sudah sebesar ini kau masi membaca komik seperti itu" tawa jennie pecah manakala mendapati komik yang lisa tunjukkan, bagaimana tidak ia tau komik itu, itu komik yang juga selalu dibaca sepupunya laki lakinya yang berusia 11 tahun.

SickcrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang