part 2

602 56 0
                                    

Berlari mengejar, lisa lemparkan begitu saja penghapus papan tulis yang di genggamnya itu ke arah jisoo sebelum ia benar benar bisa keluar melewati pintu kelas.

Tak!

"A' yak"

Salah sasaran, nyatanya jisoo menunduk menghindar dan tak disangka penghapus itu malah melayang begitu saja mengenai kepala seorang yeoja yang kebetulan melintas di depan pintu kelasnya, sebut saja dia adalah jennie yang sekarang tengah kesakitan sembari memegangi dahinya akibat hantaman dari bagian keras penghapus.

Jisoo terkejut begitupun lisa yang lantas memelototkan matanya mendapati crush nya itu mengaduh.

Berhujung insiden, padahal niat hati ia hanya ingin membalas jisoo yang usil terus mencoreti papan tulis yang sedang ia bersihkan.

Dan lihatlah sekarang jennie yang menoleh menatap lisa dengan sorot mata tajamnya itu, membungkuk dengan tangan yang bergerak mengambil penghapus yang baru saja mengenai dahinya, setelahnya jennie kemudian berjalan mendekati lisa ditempatnya.

"Omo" ucap jisoo, merasakan hawa yang sepersekian detik terasa mencekam, ia diam diam memilih menggeser langkahnya untuk keluar dari kelas.

Lisa menelan ludahnya ketika jennie sekarang berada tepat di hadapannya.

Dalam diam ia mengumpati habis habisan jisoo, apalagi ketika melirik jisoo yang sudah berada di balik ambang pintu dan menyembulkan kepalanya berkata "kesempatan, semangat" tanpa mengeluarkan suara lalu terkekeh.

Apa apaan itu, bisa bisanya jisoo mengatakan ini kesempatan, yang ada ini mencari gara gara namanya, bukan dengan cara seperti ini juga ia ingin dekat dengan jennie.

"M-mianhae, a-aku tak sengaja" ucap lisa.

Ah sial, selalu terpesona oleh wajah cantik jennie demi apapun juga tak bisa di pungkiri saat ini jika ia merasa ketakutan dengan kaki yang gemetar melihat wajah marah jennie.

"Sengaja ataupun tidak sengaja, tetap ini barusan mengenai siapa..." kini jennie bertanya dengan tangan yang mengarahkan penghapus itu tepat dedepan wajah lisa.

Terkesiap, sekali lagi lisa menelan ludahnya dengan kasar.

"M-mi"

"Mengenaiku, mengenai dahiku!" bahkan lisa sampai menutup matanya rapat rapat ketika jennie kembali berucap.

"M-mianhae, sungguh t-tadi aku ingin ngelempar pada jis-"

Tuk!

"Aigo" kini lisa lah yang mengaduh, baru saja jennie lemparkan penghapus itu tepat di kepalanya.

"Sekali lagi kau membuat ulah padaku, awas saja kau" ucap jennie dengan wajah yang kesal, setelah berucap seperti itu jennie kemudian pergi begitu saja dari kelas lisa.

Termangu ditempat dengan tangan yang mengusap kepala, nyatanya rasa sakit yang lisa rasakan di kepalanya akibat balasan jennie barusan tak begitu dominan dibandingkan dengan apa yang ia rasa kini di hatinya, lisa jadi merasa tidak enak sekarang setelah melihat jennie yang baru saja berlalu pergi dari hadapannya.














Berdiri di dekat pintu kelas menunggu seseorang keluar dari sana, entahlah keberanian darimana tiba tiba lisa ingin mengajak jennie untuk pergi ke kantin bersama, sepertinya memang ia benar benar merasa bersalah pada jennie karena kejadian tadi pagi dan terus memikirkannya hingga kini membawanya berada disini.

Sebenarnya lisa merasa gugup, tapi yang di ucapkan jisoo kemarin ada benarnya, ia tak boleh terus menerus begini, setidaknya dengan memberanikan diri nantinya ia akan terbiasa juga.

SickcrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang