Chapter :2

4.5K 325 10
                                    

Ruangan itu begitu pengap, hanya sedikit udara yang masuk. Bahkan tenggorokan terasa tercekat karena hanya setitik cahaya dari celah lubang. Begitu gelap dengan aroma anyir dan bau busuk dari kotoran yang bersatu padu.

Dalam ruang bawah tanah itu, seorang gadis terbujur kaku dengan kedua tangan terikat, kedua kakinya dipasung sedemikan sadisnya, tubuhnya bau dengan kotoran sendiri yang berlumur di mana-mana.

Tiba-tiba sebuah cahaya putih datang dari celah lubang. Sedikit demi sedikit membesar, mendekat menyapa tubuh ringkih kurus tidak terurus itu begitu pelan.

Di ambang batas kesadarannya, netra itu terbuka setelah sekian lama tertutup, menampilkan manik hitam dengan pandangan kosong, tidak ada yang gadis itu ucapkan. Yang ia rasa hanya,

Lapar ....

Haus ....

Sakit ....

Derap langkah kaki dari luar terdengar, ruangan itu terbuka, menampilkan cahaya yang menyilaukan mata. Sekitar lima orang laki-laki dan seorang wanita datang kemudian membukakan ikatan tubuhnya.

Tidak ada yang gadis itu ingat setelahnya, karena  ia kembali tidak sadarkan diri.

Wanita muda itu menatap gadis yang tidak berdaya itu penuh iba, "Nona Zea ... maafkan aku tidak bisa menolong, Nona bisa bebas sekarang." Isaknya  menangis tersedu.

"Syukurlah Nona masih hidup, cepat kita gotong!" pekik salasatu pengawal.

Tanpa mereka tahu, tuan mereka yang sebenarnya telah mati!

●●●

"Apa Anda yakin Yang Mulia?" tanya salah seorang penasehat raja yang merangkap sebagai perdana menteri.

"Kerajaan kita butuh Klan untuk mendukung kita, dan salasatunya cara adalah menjalin hubungan dengan Klan lain, keputusan sudah bulat, Min Yun Gi akan aku nikahkan dengan putri Klan Kim," jelas sang raja.

"Kenapa harus Yun Gi? Klan Kim akan menolaknya, apalagi putrinya pasti akan menolak jika dijodohkan dengan orang buta ... bagaimana Tae Min saja yang kita jodohkan?"

Kim Jonwo, sang raja itu terkekeh samar mendengar penuturan penasehatnya. "Choe ... kau belum mengerti ternyata ... bahkan barang tidak layak pakai pun bisa didaur ulang. Jadi, untuk apa menggunakan barang yang masih utuh?"

"Yun Gi sudah tidak berguna. Sedangkan adiknya, Tae Min bisa kita peralat kapan saja." Lanjutnya menyeringai lebar, membuat Choe menelan kembali sarannya mentah-mentah.

"Kirimkan surat sebagai titah raja pada Klan Kim dan mantan Putra Mahkota buta itu!" titah Jonwo mutlak.

●●●


Tidak lama setelahnya, surat itu beredar dan diterima oleh Klan Kim.

Teriakan terdengar membahana di kediaman itu. Itu suara putri kedua keluarga Kim bernama Kim Sohyun. "APA-APAAN SURAT PERINTAH INI! AKU TIDAK SUDI DIJODOHKAN DENGAN SI BUTA, APPA!"

"Dia memang tampan, tapi apa gunanya ketampanan jika melihat saja tidak becus. Dia akan membebaniku seumur hidup karena kecacatannya!" lanjutnya sambil melempar surat itu asal.

"Nak, tahan emosimu, ini mungkin surat perintah tapi kita bisa menolaknya, keluarga kita punya wewenang penuh untuk menolak jika kamu tidak ingin." Jawab sang ayah yang tidak lain adalah Kim Dasom.

"Menolak? Ini justru kesempatan kita untuk masuk ke dalam keluarga kerajaan." Itu sang ibu, Nyonya Kim Hana, dia baru saja masuk dan bergabung dengan suami dan anaknya.

WANG MIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang