Chapter: 12

3K 263 4
                                    

Pagi hari ini Yun Gi sudah berada di kursi duduknya, tepat di depan kamar menghadap air terjun. Mereka sudah keluar dari istana sore kemarin dan tiba di kediaman Min saat memasuki tengah malam.

Bukan Yun Gi yang ingin cepat-cepat pulang, melainkan pemikiran buruknya yang membuatnya melakukan hal itu.

Ia berfikir, dihari pertama tinggal di istana saja istrinya sudah di racuni, bagaimana dihari selanjutnya? Bisa jadi hanya tersisa nama saja.

Yun Gi sempat khawatir mendengar kondisi Zea, tapi setelah diperiksa kembali oleh tujuh tabib istana, rasa khawatirnya pun hilang.

"Kondisi nona muda mulai membaik, Pangeran. Semua racun sudah dimuntahkan, jadi istri Anda harus makan sayuran dan buah-buahan untuk memulihkan sel dalam tubuh yang rusak." Begitulah kira-kira pesan tabib istana.

Jadi, pagi ini Zea sudah di cekokki berbagai macam buah dan sayur.

"Apa ini? Aku baru saja sembuh, masa harus makan sayuran sih, suami?"

"Aku mau bubur saja ... atau tidak, apa disini ada ramyeon?" Zea menggeser mangkuk sayur itu mentah-mentah.

Husok yang datang membawa nasi buka suara, "Akan sangat lama jika harus membuat bubur, Nona."

"Dan apa maksud Anda dengan ram ... ram—"

"Ramyeon! Aku mau ramyeon saja, ya~" Potong Zea menatap Husok penuh harap.

"Apa itu ramyeon? Kau pernah membuatnya, Husok?" Yun Gi yang menyimak dari tadi, alisnya menukik seolah tidak mengerti.

Husok menggeleng, "Nona, jangan meminta hal yang tidak saya tahu."

Zea mengerucutkan bibirnya beberapa senti,  ia seperti tinggal dengan dua orang tua kuno yang kaku dan suka mengatur.

Tapi benar juga sih masih kuno, kan sekarang ia berada di Dinasti Goryeo.

Ia menatap Yun Gi yang sedang makan dengan pongah, kesal sekali hanya makan sayuran seperti ini. Kepalanya menunduk dengan kening menempel pada meja kecil dihadapannya, "Aku ingin makan ramyeon ... kuahnya pasti sangat enak apalagi makan langsung di supermarket." lirihnya yang bahkan tanpa suara.

Makan langsung di supermarket ....

Di supermarket ....

Supermarket!!!

Tiba-tiba saja kepalanya mendongak, pupil matanya membulat dengan bola lampu yang bersinar seolah menerangi kepalanya. Wajahnya berubah cerah seketika.

"Suami ..., "

Yun Gi memasang tampang datar, "Jika ingin meminta ramyeon maka tidak ada. Makan makanan yang ada atau tidak makan sama sekali." Husok yang berada tidak jauh di belakang Yun Gi menganggukan kepalanya setuju.

"Ishh kejam sekali, aku akan makan sayur ini kok, tapi dengan satu syarat," bola matanya blink-blink menatap Yun Gi penuh harap.

"Syarat?"

Zea mengangguk semangat, "Aku ingin pergi jalan-jalan ke pasar setelah ini, aku ingin tau pasar di sini seperti apa."

Husok sedikit menaikan alisnya, ia mencium bau-bau kebohongan. Tapi dirinya menghela nafas lelah tidak ingin mengintrupsi, mengingat sikap tuannya belakangan ini pada Zea, Husok yakin jika tuannya pasti akan mengizinkan.

WANG MIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang