Chapter: 20

2.8K 256 15
                                    

Ruangan itu amat gelap nan pengap, namun begitu obor dinyalakan, semua yang ada di dalamnya terpampang dengan jelas.

Ruangan bawah tanah.

Ruang itu terletak di depan kediaman dengan pintu utamanya di tengah kebun anggur.

Jika kalian berfikir kediaman Yun Gi hanya berupa tanah ukuran secuil, nampaknya pemikiran itu begitu keliru. Kediaman Min berukuran sekitar tiga kali lebih besar dari aula istana, dengan kebun anggur mengelilinginya.

Di belakang kediaman itu terdapat pohon pucuk merah besar, jika memanjat ke atas untuk melihat pemandangan, maka semua hamparan yang terlihat seujung mata memandang itu adalah tanah milik Klan Min.

Maka tidak heran saat Husok mengatakan jika Zea tidak akan miskin sampai tujuh turunan. Dan tidak heran juga, saat Liu mengatakan bahwa Yun Gi begitu pelit hanya memberinya dua butir anggur, nyatanya kebun itu begitu luas.

Dua orang yang sudah duduk terikat itu menyipit saat sinar obor tertangkap indra penglihatannya, mereka dengan begitu jelas melihat siapa yang datang.

Matanya membola melihat dua Pangeran Min dengan Husok di belakangnya memandang mereka begitu gelap.

"Mereka tertangkap oleh orang-orang kita di dekat air terjun, Tuan. Sepertinya ingin lari ke arah kota melalui jalur air."

Dua orang pelaku itu memang sangat bodoh, mengira pengawal yang tinggal di kediaman Yun Gi hanya sebatas Husok, nyatanya di sekitar kediaman bertebar para pengawal yang siap dua puluh empat jam melindungi tuannya tanpa orang-orang tahu bahwa mereka pelayan setia.

"Buka ikatan mulutnya!" Husok bergerak cepat menuruti.

"LEPASKAN KAMI TUAN! KAMI TIDAK BERSALAH!"

"KAMI BENAR-BENAR BUKAN PELAKUNYA!"

Tae Min terkekeh, "Anjing selalu menggonggong kepada yang bukan tuannya." Sebelum kakaknya bertindak, ia ingin bermain-main dengan mereka terlebih dahulu.

Kedua kaki dan tangan mereka terikat dengan tangan terikat ke belakang. "Tuan, kami mohon lepaskan kami, kenapa kami di bawa ke sini?" lirih mereka berusaha memengaruhi.

"Kau tidak tahu kesalahanmu?" mereka langsung mengangguk.

Husok lantas memerintahkan lima pengawal untuk masuk.

Kedua orang pelaku itu hampir mengeluarkan bola matanya, bahkan badan mereka sudah bermandikan keringat.

"Coba kalian jelaskan, apa yang telah mereka lakukan!" titah Tae Min.

"Saya di atas lembah, Tuan. Dan melihat mereka memukul kepala Tuan Putri Zea lalu menyeretnya, dan kemudian kabur setelah membakar kediaman belakang." Salah satu dari mereka menjelaskan.

Yun Gi memejamkan matanya, tangannya mengerat dengan gigi gemerutuk beradu.

Kedua pelaku itu bergetar, seolah kematian benar-benar di ujung tanduk.

"Siapa yang menyuruh kalian?"  Yun Gi akhirnya bersuara.

Keduanya menggeleng, "Bukan kami pelakunya, kami hanya difitnah! Percayalah pada kami!"

"Tolong ampuni kami, pengawal itu berusaha memfitnah!"

Kelima pengawal itu memasang wajah tidak peduli, mereka keluar lagi untuk sekedar berjaga-jaga.

"Tae Min, aku rasa jika mereka bersamaan berbicara terdengar sedikit tidak jelas," suara Yun Gi terdengar seolah menimbang-nimbang.

"Potong salasatu lidah mereka, agar hanya satu suara yang terdengar jelas!" Finalnya.

WANG MIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang