Prolog

3K 192 73
                                    

Typo.....
Happy Reading!!
__________________
______________________

"Kita sudah sampai nona."

"Ne ahjussi."

Setelah pintu mobil terbuka keluarlah ketiga gadis yang masih memakai seragam sekolah mereka. Ketiganya adalah kakak beradik kandung.

Sang kakak tertua berusia 13 tahun dan sudah bersekolah di junior high school. Adik pertamanya berusia 9 tahun dan yang terakhir berusia 6 tahun.

"Eonni bukankah itu mobil appa? Apakah appa sudah pulang?" Ucap si putri ketiga menunjuk mobil sang ayah yang ia maksud.

Kedua kakaknya pun menengok mobil itu dan keduanya saling menatap dengan heran. Tidak biasanya ayah mereka pulang lebih awal seperti ini.

"Mungkin appa tak banyak pekerjaan hari ini. Itu bagus kan? Ayo kita masuk." Ajak putri kedua Kim dengan ceria.

Ketiganya masuk dengan perasaan senang karena jarang-jarang orang tua mereka pulang lebih awal seperti ini.

Praaang!!!

Tapi senyum ketiganya luntur berganti dengan perasaan was-was saat baru saja memasuki rumah malah mendengar sesuatu yang terjatuh dan pecah.

"Suara apa itu?"

"Tidak tau eonni, sepertinya suaranya dari arah dapur." Jawab si anak kedua.

"Ayo kita lihat eonni, mungkin ada tikus di dapur." Ucap si putri ketiga dan kedua kakaknya langsung menyusul sang adik yang sudah berlari ke arah dapur.

"Yak apa-apaan ini?" Wanita itu menatap marah suaminya yang melempar gelas ke westafel hingga pecah.

"Kau yang apa-apaan?! Aku sudah bilang jika aku tak akan menceraikanmu apapun yang terjadi, anak-anak masih sangat membutuhkan perhatian kita sebagai kedua orang tua." Ucap sang suami murka.

"Tapi percuma kita bertahan jika terus begini, kita tak pernah benar-benar saling menerima pernikahan ini. Kita hanya bersatu karena perjodohan jika kau lupa."

"Apa arti perjodohan itu jika sekarang kita bahkan sudah mempunyai tiga putri Seoyeon-ah." Balas sang suami, Kim Jae Won mencoba tetap tenang menghadapi istrinya ini.

Seoyeon terdiam mendengar ucapan suaminya.

"Kau pikir selama ini pernikahan kita hanya tentang perjodohan dan menyenangkan kedua orang tua kita? Kau pikir selama ini aku memperlakukanmu dengan baik hanya karena aku berpura-pura agar orang tua kita tak curiga? Kau salah Soeyeon-ah." Ucap Jae Won lagi dengan nada rendahnya.

"Tapi kita selama ini tak pernah benar-benar membahasnya Jae Won-ah. Kita bahkan sering bertengkar dan saling menghindar, kita hanya terlihat baik-baik saja di depan orang-orang."

"Seoyeon-ah, masalah dalam rumah tangga itu wajar. Aku tau mungkin selama ini kita belum bisa dengan sangat benar dalam menyelesaikan masalah kita berdua. Tapi perceraian bukanlah jalannya, pikirkan anak-anak, mereka masih sangat membutuhkan kita." Jae Won coba berbicara dengan lembut pada istrinya itu.

"Tapi percuma, selama ini pun kita tak bisa selalu meluangkan waktu dengan baik pada anak-anak. Kau selalu sibuk dengan pekerjaanmu. Dan-"

"Dan kau pun juga terkadang sibuk dengan pikiranmu yang selalu ingin bercerai denganku. Seoyeon-ah, coba lah berpikir dengan baik. Kita bisa sama-sama mencari solusi tentang masalah kita."

Jae Won coba mendekat tapi sang istri melangkah mundur. Seoyeon menggelengkan kepalanya.

"Tidak, Jae Won-ah, ini tidak bisa di perbaiki lagi. Aku tau kau masih berhubungan dengan wanita itu, aku tak mau menghalangimu untuk bersatu dengan wanita pilihanmu. Perpisahan lebih baik dari pada kita terus bersama dan saling menyakiti."

Kim SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang