The Kim's-11

775 96 27
                                    

Typo
Happy Reading!!
.
.
.
.
.

Kedua mata kucing itu terbuka saat ia merasa terganggu karena gerakan disampingnya.

Dengan mata mengantuknya ia lalu mengadahkan kepalanya untuk menatap Jisoo yang juga sesekali terdengar lenguhan lemah dari kakak ketiganya itu. 

"Hoaaam,, Chunni berisik, baby masih mengantuk." Gumamnya protes karena Jisoo terus bergerak gelisah tapi matanya masih terpejam rapat.

Karena tak ada respon dari kakaknya itu Jennie cemberut lalu duduk dan mulai mengucek kedua matanya yang masih terasa mengantuk.

Matanya lalu melirik jam kecil di atas nakas samping ranjang yang masih menunjukkan pukul setengah lima pagi. Ini masih sangat pagi bagi si bungsu Kim itu untuk terbangun. Apalagi di hari sabtu ini.

"Eonni, kenapa tak bisa diam?" Niat awalnya ingin membangunkan sang kakak yang menurutnya sangat mengganggu.

Tapi saat tangannya menyentuh bagian lengan Jisoo gadis remaja itu terkejut karena lengan itu terasa hangat, padahal menurutnya pagi ini dingin.

"Eonni panas? Eonni kenapa? Apa eonnni demam?" 

Jisoo yang samar mendengar suara adiknya pun perlahan memaksakan matanya untuk terbuka.

Gadis itu tak menjawab melainkan hanya menatap lemah adiknya yang mulai tampak menangis.

"Eonni hikss,, jangan sakit. Eonni tunggu baby akan memanggil Ji eonni." Dengan air mata yang sudah terjatuh mengaliri pipi tembamnya itu Jennie mulai turun dan pergi keluar untuk memanggil Ji Won.

Jennie memanggil kakak tertuanya itu terlebih dahulu karena kamar mereka di lantai dua, sedangkan kamar kedua orang tua mereka ada di lantai satu, jadi gadis itu tau jika ia memanggil ayahnya kebawah akan mamakan waktu cukup lama.

Tak lama Jennie kembali memasuki kamar bersama Ji Won yang sudah menggendongnya karena ia terus menangis.

Ctak!

Ji Won menghidupkan lampu utama kamar sehingga ia bisa mellihat keadaan Jisoo yang kini kembali memejamkan matanya karena kepalanya terasa pusing.

"Hiksss,, Chunni."

"Ssstt baby sudah jangan menangis lagi, Chu eonni hanya demam. Baby tunggu disini eoh, eonni akan memeriksa Chu eonni dulu." Ji Won pun meletakkan adiknya itu di sisi Jisoo, lalu ia mulai duduk ditepi kasur untuk memeriksa Jisoo yang wajahnya terlihat sangat pucat dengan bibir gemetar.

"Chu kamu dengar eonni kan?"

Jisoo hanya merespon dengan membuka matanya, setelah itu Ji Won mulai memeriksa kembali hingga tak berapa lama ia selesai.

Ji Won pun mengambil Kool Fever di dalam kotak P3K yang dibawanya, lalu menempelkan plester penurun panas itu di kening Jisoo yang terasa sangat panas.

"Chu pusing?" Tanya Ji Won lagi yang kali ini mendapatkan anggukan kecil dari sang adik.

Ji Won mengangguk lalu mengeluarkan obat yang sesuai dengan keluhan Jisoo. "Chu minum obatnya ya, ini aman dikonsumsi saat perutmu kosong."

Jisoo hanya menurut saja saat sang kakak membantunya untuk sedikit mengangkat kepalanya lalu membuka mulutnya dan menerima obat yang disuapkan padanya. Setelah itu Jisoo menerima minum meski sedikit kesulitan.

"Sudah sekarang tidur lagi, tutup saja matanya. Jangan dipaksa jika masih sakit." Ucap Ji Won setelah memastikan Jisoo sudah kembali berbaring dengan nyaman.

Kim SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang