Selamat datang di projek abal-abal Author yang ke-3! Happy Reading ya Readers!
Plagiator pergi sana, syuhsyuhh!
****
"Let's get married! ayo bangun cinta sama saya!"
kata-kata itu lolos begitu saja dari seorang dokter tampan di hadapan Kirana, ya...
Tolong bantu koreksi kalau ada typo ya. Jangan lupa votmennya✨
*****
Hari ini adalah hari yang paling ditunggu oleh kedua belah pihak sekaligus hari yang bahagia yakni, Kirana dan Sadewa. Hastag #DewanyaKiran sudah mengudara sejak acara bridal shower tiga hari yang lalu.
Miranda dan Seva menyiapkan kejutan bridal shower untuk dirinya disebuah hotel di ibu kota. Kiran tentu saja sangat terharu sekaligus bahagia pada saat itu. Dirinya tidak menyangka bahwa kedua sahabatnya sangat kompak dan juga turut bahagia dengan pernikahannya. Betapa beruntungnya Kiran memiliki sahabat seperti Miranda dan Seva.
Kemarin di kediaman Sadewa maupun Kiran mengadakan acara pengajian sekaligus siraman. Dan keduanya berjalan dengan lancar dan juga khidmad.
***
Kirana sudah dirias sejak pukul lima pagi tadi. Wajahnya yang ayu tampak makin bersinar, dikarenakan gadis itu bisa dibilang jarang berdandan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kebaya yang ia kenakan sama dengan kebaya yang ia coba pada saat Fitting tujuh hari yang lalu. Warna putih nampak sangat kontras dengan kulitnya.
Kebaya putih elegan itu memiliki ekor panjang yang tipis menjuntai hingga lantai. Bagian atas dari kebaya berlengan panjang, dihiasi dengan motif rumit dan payet di beberapa bagian. Rok coklat tua dengan motif batik parang menambah anggun penampilan gadis itu saat ini.
Akad akan diadakan kurang lebih pada pukul delapan pagi. Selesai di rias Kiran tetap diminta untuk menunggu di kamarnya. Lalu beberapa menit kemudian, Abangnya tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya.
Keano menatap mata adiknya dengan berkaca-kaca. Kiran adik yang dia jaga dan sayangi sepenuh hati itu dalam satu jam lagi sudah berpindah tanggung jawab. Adik kecilnya itu sudah tumbuh dewasa menjadi gadis yang amat cantik, dan sebentar lagi akan menjadi seorang istri.
Kiran hanya melihat abangnya itu tanpa berniat bicara. Gadis itu hanya takut tidak bisa menahan laju air matanya.
Keano ikut duduk di samping Kanan Kiran, memegang tangan adiknya yang sudah di henna putih dengan motif cantik.
"Kiran," panggil Keano lembut. Alih-alih menjawab, gadis itu hanya bergumam. Ntah gumamamnya sampai atau tidak di telinga sang abang sangking lirihnya.
"Habis ini Kiran akan jadi istri. Jangan nakal lagi, jangan bandel terus."
Keano sesekali mengusap sayang punggung tangan sang adik.
"Jadilah istri yang baik, turuti semua perintah baiknya suami Kiran, ya."
"Abang, kok jadi melow sih. Nanti Kiran nangis, terus dandanannya rusak gimana?"
