Hay ini aku asma putri Syafira orang tua ku sudah lama meninggal dunia hingga pada akhirnya aku di masukkan di pondok AL HIKMAH sebuah pesantren yang sama sekali tak ku pahami jujur saja aku hanya mengerti beberapa pelajaran agama yang di ajarkan di sekolah menengah pertama hingga pada awal aku masuk di sini aku merasa minder dengan santri santri yang lainnya
Mataku sangat terasa berat sekali untuk membukanya kedua mataku terpejam mendengar kultum dari pak kyai setelah subuh sungguh ini sangat berat sekali ku jalani karna di rumah setelah sholat subuh pasti aku akan bermesraan dengan tempat tidur hingga matahari menyingsing
mungkin aku akan membuka lembaran hidup baru selama disini eh salah maksudnya membuka lembaran baru untuk mengulangi hidup selama di dunia ini eh gak sih aku pun tak terlalu mengerti untuk menjelaskan nya
Tak sadar ataupun terlalu terlena dalam tidurku hingga kesadaranku terpaksa terbuka lebar mendengar ranting kayu bertemu dengan meja mini Al-Qur'an ku
Terkejut? Jelas sangat malahan mataku melirik tajam siapa yang berani menganggu tidur nyenyak ku ini
Perempuan berjilbab maron memandangku datar dengan kayu kecil yang berada di tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memegang mushaf Al-Qur'an
"Kalau mau tidur enakan jangan mondok sana pulang saja " wah sangat lugas sekali ia mengucapkan kalimat yang sangat menyayat ini tak tau kah dia kalau diriku tak terbiasa dengan kehidupan disini ?
Ku tak menjawab ucapannya mataku mengedarkan pandangan mencari teman sebelah duduk Ku tadi tetapi tak ada satupun yang ku temui masjid sudah sepi sudah dipastikan kalau diriku ketiduran
Kesal ?? Sungguh malahan bagaimana mungkin hari pertama ku disini seperti ini ah sudahlah terima kenyataan lebih baik
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMA PUTRI SYIRA
Teen FictionNama ku asma putri Syira pemberian dari eyang tetapi sampai saat ini aku tak mengetahui keluargaku aku di asuh oleh bibi kepercayaan keluargaku kata bibi saat keluarga besar ku mengalami kecelakaan semuanya di renggut oleh maut hanya tersisi diriku...