"siapa yang mengaku cinta kepada y yang terlambat hah
Tak sempat diriku membuka sandal suara perempuan berjilbab Dongker melengking membuatku meringis mendengar tak baik bagi kesehatan telingaku
"Ini sudah jam 04.12 telat 11 menit setelah selesai sholat nanti datangi saya"
"Lah kan aku mandi dulu mbak biar kagak ngantuk kek kemarin gimana sih"
"Menjawab kamu udah salah gak ngaku lagi disini kamu jadi santri jadi harus ikut peraturan yang ada"
"Lah kan kalo gak tau di kasi tau biar tau lah ini kenapa langsung seenaknya menghukum sih"
"Heh kalo kagak di hukum kagak baka.."
"Waktu subuh sebentar lagi masuk dan ustadzah kasi peringatan dahulu jangan langsung dihukum dan kamu jangan pernah terlambat lagi cukup ini saja jadikan pelajaran " lelaki berbaju abu abu itu langsung melewati keduanya
"Noh kan denger mbak mbak aja demen banget menghukum sih yaudah ya mbak jaga nih pintu jangan sampai tempatnya berubah babay mbak"
"Heh awas ya kamu" hanya ku pandang pasti mbaknya naik darah hoho
••
Ku edarkan sepasang mataku hingga menangkap satu objek seorang wanita yang ingin keluar masjid ku berlari menuju ke arahnya
"Nyai tunggu nyai bentar nyai" nyai Maimunah mengehentikan kakinya menoleh kearah samping kiri melihat seorang Santi Wati berlari kearahnya Tampa ba bi bu terlungkup di hadapan nya ingin ketawa takut dosa
"Adooh maa syaa Allah sakit bener Gusti nyai bantuin dong masa liatin aja" syira mengulurkan tangannya kearah nyai,nyai Munah tersenyum membantu syira untuk bangun
"Ada apa nak?" Waaah lembut banget suaranya
"Nyai nanti pas sholat Dzuhur baca surah Ar Rahman ya nyai"nyai Munah mengangkat alisnya
"Dzuhur?" Tanya nyai Munah
"Iya nyai Dzuhur nanti baca surah Ar Rohman"
"Dzuhur imam tak menguatkan suara" sebenarnya saat ini dia menahan wajah merah untuk ketawa nya kenapa santri ini akh sulit di jelaskan
"iya ya hehe lupa nyai sholat magrib aja ya nanti ya nyai setengah aja deh" seperti nawar dagangan
"Harus ?" Tanya nyai Munah lagi
"Iya karna syira suka surah Ar Rohman mau deh nanti jadi mahar nikah syira nanti" nyai Munah hanya tersenyum melihat sikap santrinya ini
"Ar Rohman itu diturunkan untuk orang yang berkepala batu"
"Kepala batu ??"
"Iya nak, ummi mau ke ndalem dulu assalamualaikum"
Saat ingin bertanya kembali ia tak melihat nyai nya lagi lah ia di tinggalin nih ceritanya assss kan mau nanya lagi
"Syira kamu nunggu siapa ? Cepat setoran sebentar lagi waktu sarapan"
"Oh ya ya zah bentar"
___
"Syira kamu di mana aja entar telat lagi" Tiwi berceloteh melihat syira baru memasuki dapur padahal 12 menit lagi jam pelajaran bakalan di mulai
"Diam aku mau makan dengan khidmat" Puput hanya menjadi pendengar setia menyeruput teh hangat untuknya yang hanya tinggal setengah
Tak nunggu lama Syira sudah selesai menyantap makanan nya membuat kedua gadis didepannya melongo melihat nya bahkan tak sampai tiga menit untuk menghabiskan makanan sepiring penuh
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMA PUTRI SYIRA
Teen FictionNama ku asma putri Syira pemberian dari eyang tetapi sampai saat ini aku tak mengetahui keluargaku aku di asuh oleh bibi kepercayaan keluargaku kata bibi saat keluarga besar ku mengalami kecelakaan semuanya di renggut oleh maut hanya tersisi diriku...
