○●○
⇔Happy reading⇔
Hari ini hari Minggu, yang seharusnya anak-anak remaja sekarang jalan-jalan, tapi tidak dengan Langit, ia harus bekerja sekarang.Pagi yang cerah ini, Langit sedang berjalan menuju halte bus, ia bersenandung kecil entah, kenapa hari ini dirinya sangat senang.
Langit sudah sampai di halte, ia duduk sambil menunggu bus datang, setelah beberapa detik menunggu akhirnya, bus yang ia tunggu datang.
Ia masuk kedalam bus, lalu duduk. Tidak sampai sepuluh menit, akhirnya ia sampai di tempat kerjanya, ia kerja di sebuah restoran yang lumayan terkenal.
Langit masuk ke dalam restoran, dan menyapa para karyawan yang lain, ia bersyukur karena karyawan di sini baik padanya.
Langit langsung menuju ke dapur, dan memulai memasak, ia lumayan pintar dalam hal memasak, dan di sini Langit menjadi Chef.
Namun cita-cita Langit bukan ingin menjadi Chef, melainkan ingin menjadii.....
Ada dehh rahasia*Skip....
.
.
.
.
.Setelah berjam-jam Langit memasak, akhirnya perkerjan nya selesai, sekarang Langit sedang berberes untuk pulang.
"Langit!" Langit menoleh saat ada yang memanggilnya, ternyata itu adalah anak pemilik restoran ini.
"Hai Langit! Kamu mau pulang?"
"Iya, aku mau pulang, soalnya pekerjaanku udah selesai" Langit membalas dengan senyuman manis.
"Kamu mau gak, nemenin aku pergi ke toko buku?" Langit yang mendengar kata buku, tersenyum sumringah, "Boleh ayuk!" Ucap Langit bersemangat.
Mereka pun berangkat bersama menuju toko buku, yang tak terlalu jauh dari restoran.
Sesampainya di sana, mereka langsung memilih buku, banyak sekali buku di sana, mulai dari novel sampai buku-buku pelajaran.
"Kamu mau beli buku apa Ra?" Gadis yang bernama Nura itu menoleh, "Aku mau cari buku fisika" Langit mengangguk, mereka berjalan menuju rak buku bagian pelajaran.
Skip..
Setelah membayar buku, mereka langsung pulang, karena arah rumah mereka yang berbeda, mereka terpaksa berpisah.
"Yaudah aku pulang dulu, makasih udah nemenin aku nyari buku" Langit mengangguk.
"Iya sama-sama hati-hati"
"Iya, kamu juga hati-hati, byeee Langit!" Nura melambaikan tangan, lalu pergi menjauh.
Sedangkan Langit ia berjalan pulang, karena ia males naik bus, jadi ia berinisiatif untuk berjalan, lagi pula rumahnya tak terlalu jauh.
Saat berjalan Langit melihat dari sebrang jalan, ia melihat gadis yang jalan dengan gontai.
Bruk..
Tiba-tiba gadis itu terjatuh, Langit yang pertama melihat, langsung menghampiri gadis itu.
"Mbak bangun mbak!"
"Mending di bawa ke rumah sakit aja mas" Ucap seseorang yang menghampiri mereka.
"Sebentar saya cariin taxi dulu"
Saat taxi sudah berhenti, Langit langsung menggendong gadis itu masuk kedalam taxi.
Langit dapat melihat wajah pucat gadis itu, entah mengapa ia sangat khawatir pada gadis itu.
"Itu mbaknya kenapa mas?"
"Saya gak tahu pak, tadi tiba-tiba pingsan" Supir taxi itu manggut-manggut paham.
Sekarang mereka sudah sampai di rumah sakit, perawat langsung membawa gadis itu ke ruangan
Langit menunggu di luar, jika dia lihat gadis itu, berasal dari keluarga kaya.
Dokter keluar dari ruangan.
"Gimana keadaannya dok?"
"Dia tidak apa-apa hanya kelelahan, ia hanya butuh istirahat saja" Langit mengangguk, "Yasudah kalo begitu, saya permisi dulu"
Lalu dokter pergi, Langit masuk ke dalam ruangan, ternyata gadis itu sudah bangun, "Kamu udah sadar?" Gadis itu tak menjawab sama sekali.
Langit mendekati gadis itu, "Tadi kata dokter, kamu gak papa cuma kecapekan doang, tapi kamu jug-"
"Kenapa gw bisa ada di sini? Siapa yang bawa gw kesini?" Ucapan Langit terpotong, "Tanyanya satu-satu dong" Jawab Langit kesal.
"Udah lah tinggal jawab aja apa susahnya sih" Langit berdecak kesal, "Ck, iya-iya galak amat sih" Gumam Langit, yang dapat di dengar oleh gadis itu.
"Lo bilang apa tadi? Lo kira gw gak denger, cepet jawab!"
"Iyaa ihh! Jadi, kamu tadi pingsan, terus yang bawa kamu ke sini aku, dah paham?" Gadis itu manggut-manggut paham.
"Nama Lo siapa?"
"Nama aku Langit, kamu siapa?"
"Gw Bulan" Langit hanya ber-oh ria, "Kalo gitu Bulan, Langit pergi dulu ya? Soalnya rumah gak ada yang jagain"
"iya udah sana, makasih udah bawa gw ke sini"
"Sama-sama aku pulang dulu, cepat sembuh byee Bulan, sampai jumpa lagi" Langit melambaikan tangan lalu keluar dari ruangan Bulan.
"Semoga kita bisa ketemu lagi" Gumam Bulan, entah kenapa Bulan merasa nyaman saat di dekat Langit.
Dan semoga saja mereka bisa bertemu kembali, entah dalam keadaan baik atau buruk.
🦋✨
⇒TBC⇐
See you next chapter (^^)✨
KAMU SEDANG MEMBACA
The MoonSky
RandomBertemu tanpa di sengaja, merasakan kenyamanan tanpa di sengaja, mereka mempunyai kisah hidup yang hampir sama, selalu di salahkan, dan di benci Apa maksud takdir mempertemukan mereka?.... Rawan typo||✓ Start:10-03-2023 End: ~ ©ayaanifaa