Hinata tidak menyangka akan jatuh hati kepada pria yang telah beristri, atasannya yang merupakan CEO di kantor tempat dia bekerja.
Hinata telah melanggar batasannya.
Apakah dia akan terus maju untuk menggapai cintanya atau mundur secara teratur dari...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
.
.
🌼🌼🌼
Cerita ini hanya fiksi belaka, nama tokoh dan karakter saya pinjam dari Masashi Kishimoto.
🌼🌼🌼
.
.
"Hei.. Bung!! Mereka menyapa ala pelukan pria sejati saat Itachi sudah sampai ke tempat Nagato.
Mereka mulai berbincang sambil menyantap makanannya, yang awalnya berbicara tentang bisnis lalu merambat ke ranah pribadi. Nagato juga bercerita tentang keluarganya dan anaknya yang mulai masuk playgroup. Terkadang menimbulkan rasa sedikit iri pada diri Itachi. Dia juga ingin.
"Bagaimana kabar Izumi, Itachi..." tanya Nagato.
. .
"Kalian sudah menikah lama.. Apa dia masih belum ingin punya anak? Maaf Itachi.." Nagato berucap ragu "aku pernah mendapat kabar dari kenalanku di Paris, katanya Izumi tinggal satu rumah dengan beberapa pria dan pernah berjalan mesra dengan pria berambut pirang.." Nagato melihat gelagat Itachi yang tidak nyaman.
"Kami menikah sudah lima tahun.. Dua tahun pertama kehidupan rumah tangga kami sangat indah.. Tapi hambar ditahun berikutnya.." Yah Itachi mengakui rasa cintanya pada Izumi sedikit terkikis, apalagi hatinya sering menggalau karena sekretaris barunya yang membuatnya sering lupa dengan istrinya.
"Apa dia belum ingin hamil?"
. .
Nagato hanya bisa menepuk pundak sahabatnya sebagai penyemangat. Dia tidak tahu lagi akan memberi nasehat apalagi, karena Itachi sendiri yang menjalani kehidupannya.
Walau nampak dari luar Itachi tidak peduli, punya sikap arogan dan egois. Tapi Nagato yakin didalam dirinya terdapat jiwa yang rapuh.
