Happy Reading 😁❤
Pagi ini tiga gadis malas itu bangun lebih siang. Pasalnya mereka bertiga pulang larut semalam.
Drrttt drrttt
Alice meraba raba handphonenya. Lalu ia asal memencet tombol angkat.
"ALICE!!"
Alice pun kaget lalu menatap HP nya.
"Rhe?! Pa kabs anying!!" Tanya Alice excited.
"Astaga, baru kemarin lice wkwk, yang lain mana deh?"
Alice pun membangunkan Jisa dan Jean.
Jisa dan Jean bangun lalu mereka bertiga video call bersama Rhea.
"Bapak lo gimana rhe? Udah sembuh?" Tanya Jisa.
"Udah, ini baru pulang ke rumah."
"Syukur deh."
Setelah selesai vc mereka sarapan seperti biasa.
Setelah sarapan selesai kini Jean yang bertugas untuk cuci piring sedangkan Alice dan Jisa menunggunya sambil main HP di meja makan.
Drrt drrt
Alice melirik HP Jean yang berbunyi.
"Jean! Mak lo nelpon!" Teriak Alice.
"Bentar!"
Tak lama Jean datang dan langsung membuka handphone nya.
"Hallo mommy kenapa?" Tanya Jean.
"Jean sayang! Mommy ada kabar baik!"
"What???"
"Mommyyy beliin kamu tiket liburan ke bali!!!"
"Mom? Beneran?!!! Dalam rangka apa coba!!!"
"Yaaa mommy pengen ajaa! Mommy beliin juga buat temen kamu biar kamu gak sendiri sayang..."
"Dari papi?"
"Kalo mommy bilang iya masih mau nolak?"
"Em,"
"Udah sayang have fun aja oke? Siapin baju kamu shopping shopping sana sama teman kamu mumpung libur sekolah."
"Mommy gak ikut?"
"Sebenarnya pengen, cuman mommy juga mau liburan sama temen arisan ke Jogja hehehe."
"Yee dasar! Yaudah ya mom aku matiin telpon nya, thank you mommy cantik!"
"Heboh banget kayanya je?" Tanya Jisa tapi masih fokus pada HP nya.
"Guys gue membawa kabar gembira!" Teriak Jean kesenangan.
Alice dan Jisa pun bangkit dan mendekat ke Jean.
"Let's go kita susulin Rhea!"
Jisa dan Alice saling pandang.
"Maksud lo?.."
"Mommy gue beliin kita tiket liburan ke bali!!!!"
"JE YANG BENER?!?"
"Bener astaga,"
"Mak lu baik banget buset," Alice tak percaya.
"Kita berangkat malam ini okay!"
********Malam kini tiba, Jean Jisa Alice pun bersiap siap ke Bali. Jisa dan Alice sempat tak percaya ucapkan Jean tetapi saat melihat langsung mommy Jean vn dan mengirim bukti pembayaran baru mereka percaya.
Dengan kondisi yang mendadak mereka pun asal memasukkan baju dan perlengkapan lainnya.
Mereka tidak akan memberitahu Rhea dulu karena mereka akan suprise.
"Semua udah kan? Let's gow!" Kata Jean riang.
Saat mereka keluar asrama mereka melihat mobil hitam yang tiba tiba berhenti di depan gerbang asramanya.
"Lah elo?!"
Jef Virgo Theo dan Jevran turun dari mobil itu.
"Lo pada ngapain buset?" Tanya Jean bingung.
"Kita? Ya mau liburan lah bree..." Rangkul Theo pada Jean.
"Hah?" Jisa bingung.
"Sorry gue kasih tau Jevran dan mereka semua pada mau ikutan..." Kata Alice tak berdosa.
"Abisan gue gabisa ga ngebucin satu hari ama Alice," Jevran memeluk Alice.
"Najis sumpah!"
Akhirnya mereka semua berangkat menuju ke bandara diantar sopir nya Jef.
Malam ini mereka terbang menuju ke pulau dewata untuk liburan plus suprise untuk Rhea.
******
Setelah menempuh perjalanan sekitar sejam lebih mereka pun sampai di pulau Bali.Mereka langsung menuju hotel yang sudah di booking mommy Jean.
Malam ini mereka istirahat dulu untuk bersiap melakukan aktivitas besok yang pasti akan seru.
Pagi hari nya mereka sarapan terlebih dahulu.
"Kapan mau kasih tau Rhea?" Tanya Jef di sela sela sarapannya.
"Kangen ya lo?" Tebak Theo.
"Cie..." Ledek Alice dan Jevran.
"Gue nanya!"
"Nanti kita bakal vc Rhea abis sarapan," Deal Jisa.
Mereka pun akhirnya memulai video call dengan Rhea.
"Hallo? Jisa kok layar nya item?"
"TADA!" Girang Alice Jean dan Jisa membuka kamera yang menutup tadi.
"Loh? Kalian dimana??"
"TEBAK!" teriak Alice.
Lalu Jisa mengarahkan ke sebuah tulisan yang ada tulisan i love bali.
"Seriously?!! Omg kalian disini?!?!"
"YESSS!! KITA DI DENPASAR! lo dimana rhe?"
"Ih kok ga bilang mau kesini?!"
"Kan suprise."
"Kalian dimana? Gue yang susulin aja!"
"Ketemuan aja yuk di gwk."
"Hm, kapan?"
Beberapa part lagi end yeay!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
ФанфикKisah keempat cewek dari berbagai daerah yang dipersatukan di sekolah elit di ibu kota. Jisa Jean Rhea dan Alice harus tinggal satu kamar di asramanya. Tingkah absurd dan konyol yang mereka lakukan tiap hari akan terus menjadi kenangan. [ finished ]