Seorang gadis tengah duduk dibawah terangnya sinar rembulan. Kepalanya terangkat menatap betapa indahnya langit malam itu.
Semilir angin yang berhembus pelan menerbangkan helaian surai hitam miliknya. Desis angin yang terdengar bak lantunan penenang bagi hatinya.
“Besok Nara ulang tahun.” Bibir kecilnya berujar lirih.Ia menghela nafas sebentar, kemudian menunduk, “Nara rindu.” Sebulir air mata lolos tanpa isakan.
“Nara harus nunggu sampai kapan? Nara cape.” Ia peluk kedua lututnya yang tertekuk dengan erat, membiarkan dirinya istirahat dengan rasa lelah yang begitu menyiksa.
Ia sudah berusaha, namun dunia tak juga merasa puas, lalu apa yang harus ia lakukan?
“Tuhan, Nara bosan sendiri terus.” Kali ini ia berucap dengan kembali menatap langit.
Netra itu berkaca, entah karena angin yang berhembus atau karena hati yang terlalu sesak.
Tangannya ia bawa untuk menekan dada kirinya, “Sa-sakit sekali..” ia berusaha begitu keras untuk tak kembali mengeluarkan air mata, hingga tanpa ia sadari kini matanya memerah.
Dinginnya angin malam yang menusuk tubuh tak membuatnya merasa gencar untuk mencari kehangatan.
Karena memang seperti inilah hidupnya, diliputi oleh dingin dari berbagai arah.
Ia hanya ingin kembali merasa hangat, seperti dulu.
Ia berharap Tuhannya meliriknya tanpa sengaja dan melihat betapa keras ia berusaha.
“Bertahan demi ingin mengarungi jenggala dan berdansa dibawah rinai hujan. Ayo kembali kuat.” Itulah kalimat bak mantra yang akan selalu menjadi obat untuknya.
Tak ada yang sempurna, namun takdirmu begitu istimewa. Sama dengan senyum mu yang begitu menawan, sampai sampai dunia tak mengizinkanmu tersenyum sedikit saja.
Tentang luka dibawah Rinai hujan,
Tentang liku didalam luasnya Jenggala,
Tentang Nara yang mencoba bertahan.
~~~
Hallo semuanyaaa....
Gimana nih prolog nya?
Udah bisa nebak belum gimana isi ceritanya?
Oh iyaa, aku lily
Fyi, cerita ini udah aku tulis sampai beberapa chapter, jadi aku bakal rutin up seminggu sekali atau bisa dua kalii
Jangan lupa vote dan comment ya
![](https://img.wattpad.com/cover/336601085-288-k74712.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rinai dalam JENGGALA (On-Going)
Teen FictionDunia berjalan sesuai garisnya. Semesta hanya menuntun, memberi pegangan kala dibutuhkan. Begitu pula Nara dan Bian, Saling membutuhkan untuk kembali utuh. Mereka yang berusaha kuat untuk tetap bertahan. Dunia ini penuh liku, begitu pula kisah setia...