Sorry for typo⚠️
Happy Reading!!!
Hari ini Azriel menepati janjinya untuk membawa sang kekasih bertemu dengan keluarganya
"Namanya siapa anak manis?"mama Fanny menatap gemas calon menantunya itu
"Ael Tante"ael menundukkan kepalanya
"Tidak usah takut sayang, mama tidak akan menggigit mu"mama Fanny tersenyum
"Mulai sekarang panggil mama saja okey? Jangan Tante"ael mengangguk
"Aduh, menantu mama manis' banget. Kalo gini, mama mah setuju"mama Fanny mencubit kecil pipi ael
"Udah Ma, kasian tuh sampe merah mukanya"papa Jung memperingati sang istri
"Ael, kok mau sama orang modelan kek dia si"Jihan menunjuk sang kakak menggunakan dagunya
"Dihh, mang nape. Lagian gue kan ganteng yakali dia gamau sama gue"Jihan menatap sang kakak dengan wajah julid
"Hoekk!! ganteng dari mana"Azriel menatap sang adik sengit
"Udah' kok ribut. Ael, papamu namanya Adhiyaksa ya?"Ael sedikit terkejut
"Iya om, kok om bisa tau?"papa Jung tersenyum
"Sudah kuduga, ternyata kamu anaknya Adhiyaksa?"Ael mengangguk
"Ma, masih ingat ngga? Anaknya Adhiyaksa yang dulu mau dijodohin sama Karin terus Karin nolak, ya ini si Ael"mama Fanny menutup mulutnya yang terbuka
"Oohh ini yang dulu mau dijodohin sama aku?"papa Jung mengangguk
Wina menatap sang istri, ia memangku Nala yang sedang sibuk memakan cookiesnya
"Kalo gitu papa juga setuju, besok kita ke rumah Adhiyaksa. Udah lama papa ga ketemu sama dia"
"Ma"Wina menunduk menatap sang putri
"Ya sayang?"
"Om Ael lucu"Wina mengangguk kecil lalu menatap lelaki manis disebelah sang adik.
Memikirkan sang kakak yang segera menikah, ia teringat akan ajakan yang diberikan oleh sang atasan
Jihan sampai saat ini belum juga memberikan jawabannya
"Ma"
"Jihan bingung tau ma"Jihan menyenderkan kepalanya pada pundak sang mama
"Bingung kenapa?" Omong-omong, Karin dan Wina sudah pulang dan juga Azriel yang mengantarkan pulang sang calon. Jadi di rumah tersisa mereka bertiga
"Jihan masih belum jawab pertanyaan raven kemarin lusa"
"Kamu pikirin dulu, kalo kamu udah siap ya diterima atuh. Kasian raven nungguin jawaban dari kamu, jangan sampai kamu kasih jawaban di waktu yang udah telat"
"Aku takut ma, takut jadi istri yang buruk, takut jadi ibu yang buruk"Jihan menunduk
"Mikirnya aja udah gitu, ada raven yang bimbing kamu"
Jihan menghela nafasnya, tak lama ponselnya bergetar menandakan ada pesan masuk
Ia membelalakkan matanya saat membaca pesan itu
'bersiap-siaplah, aku akan menjemputmu dan kita akan pergi berkencan'bacanya dalam hati
Jihan berlari ke kamarnya untuk bersiap-siap, mama Fanny hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang anak bungsu
KAMU SEDANG MEMBACA
Final Decision | Jiminjeong
RandomKelanjutan cerita keluarga kecil Karin & Wina. Baca dulu Love Hurts sebelum membaca cerita ini agar ceritanya menyambung #1-wina 15/03/2023