Sorry for typo⚠️
Happy Reading!!!
Hari ini Wina akan pergi ke rumah sakit untuk check up bulanan. Tentunya ditemani oleh Karin
Usia kandungannya memasuki 5 bulan, perutnya sudah membesar
"Hari ini jadi ke rumah sakit?"Wina mengiyakan pertanyaan dari Karin
"Nala kita titipin dulu atau gimana?"
"Mama lagi sibuk kak, takutnya ngerepotin. Biarin dia ikut gapapa"memang mama Fanny sedang sibuk mengurus persiapan pernikahan Azriel yang hanya tinggal menghitung hari
"Yaudah, kita berangkat jam berapa?"Karin menyerahkan handuk kecil untuk sang istri lalu ia duduk di karpet membelakangi sang istri
Wina dengan sigap mulai mengeringkan rambut Karin yang basah dengan handuk kecil itu
"Jam sembilan mungkin? Emang kakak ngga kerja?"Wina masih mengeringkan rambut Karin
"Kerja bisa nanti setelah pulang dari rumah sakit, yang penting kakak bisa temenin kamu check up bulanan"Karin membalikkan tubuhnya menjadi menghadap ke sang istri
"Kak, kira-kira hadiah yang cocok untuk pernikahan Azriel apa ya?"Wina menatap Karin yang berada dibawah
"Mungkin jam tangan couple? Atau tiket bulan madu ke luar negeri? Pilih yang menurutmu cocok sayang"Karin mengusap tangan Wina
"Aku bingung kak"Karin mendekatkan kepalanya ke perut sang istri yang buncit Karna ulahnya
Ia menempelkan telinganya ke perut depan sang istri lalu tangannya melingkar ke pinggang sang istri
"Adek, lagi apa di sana sayang?"Karin mengusap perut Wina dengan tangan kanannya
Karin terkejut saat merasakan tendangan dari sang putri keduanya yang masih berada di kandungan Wina
"Eh udah bisa nendang nendang anak papa, besok kita main bola ya sayang. Atau main basket, nanti papa ajarin"Wina terkekeh melihat interaksi keduanya, lalu ia mengusap rambut Karin pelan
"Kak, nanti pulang dari rumah sakit kita mampir ke rumah ibu ya"
"Mau ngapain kesana?"Karin masih mengelus perut Wina
"Kangen aja"
"Yaudah nanti kita ke rumah ibu"
"Tapi kakak gimana kerjanya?"Wina menatap Karin
"Itu gampang sayang, lagipun kakak gaada meeting cuman ngecek laporan doang"Karin mengelus perut Wina lagi saat merasakan tendangan dari sang anak
"Yaudah deh, Tapi sebelum itu beli cakwe dulu ya? Pengen cakwe"Karin menarik kepalanya dari perut sang istri laku menatap wajah istri manisnya
"Iya sayang, anything for u"Karin tersenyum
"Thank u papa"Wina menangkup wajah Karin dan mengecup bibirnya pelan
Karin tak tinggal diam, ia melumat bibir Wina dengan pelan sampai akhirnya tautan mereka terlepas kala panggilan dari sang putri
"Papaa mamaa"panggil nala dari luar kamar
"Masuk sayang, pintunya nda dikunci"Wina menatap ke arah pintu kamarnya
Nala membuka pintu kamar milik sang mama dan papa lalu mendekat kearah kedua orangtuanya
"Papa lagi ngapain?"
"Papa lagi main sama adek"Karin menempelkan kembali wajahnya ke perut sang istri sembari mengelusnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Final Decision | Jiminjeong
RandomKelanjutan cerita keluarga kecil Karin & Wina. Baca dulu Love Hurts sebelum membaca cerita ini agar ceritanya menyambung #1-wina 15/03/2023