Bab 12: Attack!

81 23 5
                                    

Selamat membaca...
*
*
*

SIALAN.

Ternyata apa yang ia bayangkan kemarin malam benar-benar menjadi kenyataan. Lihat, pengikutnya memang betulan bertambah banyak.

Setelah melewati waktu semalaman, Gladis akhirnya memutuskan untuk mengecek perkembangan video yang ia upload kemarin malam. Ternyata kontennya sudah lebih dari 200 ribu kali diputar! Dalam semalam! INI REKOR PERTAMANYA!

Astaga, ia masih belum mempercainya. Jika biasanya, dalam waktu satu minggu pun paling banyak videonya akan diputar sampai puluhan ribu saja. Tapi hari ini! Dalam waktu semalam, kontennya sudah ditonton ratusan ribu kali.

Pengaruh Ardana memang tidak main-main ternyata. Kalau begini jadinya, ia akan sesering mungkin mengajak Ardana untuk membuat konten bersama dan meraup keuntungan dari sini.

"Baiklah, mari kita liat komentar-komentarnya."tangannya menggulir layar ponsel dengan sedikit gemetaran.

Simsalabim • 8 jam yang lalu
Bukannya itu Pasar Malam yang ada di tanah lapang alun-alun Kota X? Kamu tinggal di kota X? Aku juga!

Karpet ajaib_07 • 8 jam yang lalu
Kemarin aku sempat coba komedi putar. Astaga! Turun dari sana kepala ku terasa seperti ingin lepas (T,T) Aku bersumpah nggak akan naik benda itu lagi seumur hidupku!

Gladis tertawa geli membaca komentar yang ada. Tangannya terus menggulir komentar, senyumnya merekah dan hatinya merasa geli akan pujian beberapa komentar yang berlebihan. Namun, itu tidak bertahan lama. Karena ada beberapa komentar yang sangat membuatnya shok, dan ia tahu betul siapa pemilik akun tersebut.

SUN_SUN🌞 • 8 jam yang lalu
Wooah! Bukannya itu si gendut? Hei @Myla @Sharon_fly Kalian ingat? ITU SI GENDUT! HAHA...

Titik_ilusi • 7 jam yang lalu
Sial! Gue pikir yang jadi kreatornya cantik, nyatanya... Sungguh tidak sesuai dengan ekspektasi, bung!

Sharon_fly • 7 jam yang lalu
Lo kasih apa tuh cowok sampai mau jalan sama lo?

Myla membalas @Sharon_fly • 7 jam yang lalu
Kayak nggak tau trik cewek murah lo, Sat! Sekelas @Ken_boo dia punya nyali buat deketin.

Ken_boo • 3 jam yang lalu
Cantik.

Anda menonaktifkan komentar, ketuk kembali untuk membuka ruang komentar.

Tangannya gemetar, kilas balik kejadian masa lalu yang membuatnya cukup trauma kembali berputar dikepalanya. Orang-orang jahat itu, mereka menemukannya! Seharusnya ia berpikir lebih matang lagi dan mengulik risiko paling buruk kedepannya jika ia kembali menampaki diri! Seharus... Ia tidak ditemukan! Mereka, pasti tidak akan melepaskannya seperti dulu lagi kali ini!

Tapi, jika ia kembali bersembunyi dan menghilang lagi... mau sampai kapan situasi menyebalkan ini akan terus berlanjut? Seumur hidupnya?

***

"Lo beneran mau balik hari ini? Nggak kecepatan?"

Ardana tersenyum, "Saya harus pulang sekarang, Bella harus menyiapkan persiapan untuk Project selanjutnya. Dan saya harus bantuin, so... I have to go back now, sorry bro."ia menepuk-nepuk pelan pundak Gemilang yang terlihat tidak rela.

Tentu saja, niatnya kan besok lusa Gemilang akan menemui seorang donatur besar untuk komunitas amal yang tengah ia bangun bersama teman-temannya yang lain. Dengan kemampuan publik speaking luar biasa yang Ardana miliki, jelas akan memperlancar pekerjaannya dalam meyakinkan orang tersebut. Apalagi donatur tersebut merupakan seorang pria berkebangsaan Eropa, tepatnya Negara Italia. Dan Ardana fasih dalam berbahasa Italia. Maka dari itu Gemilang sedikit tidak rela jika sahabatnya itu pulang hari ini.

"Ini,"dua buah tangan cantik terulur, memberikan dua botol minuman dingin kepada kedua orang pria itu.

"Awas!"

Perempuan itu mendorong pelan Ardana untuk meminta pria itu bergeser, agar ia bisa duduk di antara kedua pria di sampingnya.

Gemilang menghembuskan nafas lelah,"Masih ngambek? Kan sudah aku jelasin tadi. Gladis itu... "

"Iya! Iya!"Isabella memotong perkataan Gemilang dengan sebal, "bawel!"

Wajar saja ia bersikap begitu, Gemilang tidak pernah bercerita sedikit pun mengenai 'Siapa Gladis, dan mengapa gadis itu bisa sedekat itu dengan Ibunya Gemilang'. Ia paham, cukup memaklumi kesalahan Gemilang. Wajar saja pria itu tidak pernah membahas gadis lain di depannya, karena mereka baru satu bulan ini menjalin hubungan. Terlebih, ia juga tipe perempuan yang sensitif jika pasangannya membahas perihal gadis lain di depannya. Jadi, ya... Bisa ia maklumi.

Di sisi lain...

Ardana masih diam, memainkan ponselnya sembari membuka notif pesan yang masuk lumayan banyak hari ini. Ada apa? Kenapa semua orang malah mengiriminya sebuah link. Karena penasaran, ia buka tautan yang langsung membawanya pada sebuah video di kanal YouTube seseorang. Sembari menonton video dengan kuping yang tersumbat dua buah benda yang mengeluarkan suara yang ia sambungkan melalui bluetooth, tangannya membalas beberapa pesan yang timbul di layarnya

Awalnya ia merasa cukup terhibur dengan suara yang mengalun ditelinganya, ia tahu betul siapa pemilik suara lembut ini. Kali ini, sembari mendengarkan, Ardana mencoba membuka ruang komentar.

Dan wow...

Ternyata cukup banyak yang berkomentar menanyai siapa dirinya. Begitu banyak komentar yang lucu, dan membuatnya sedikit terhibur.

Hingga, sampailah ia pada sebuah, ah... tidak, tapi beberapa komentar yang cukup buruk mengenai pemilik video. Terus... Ardana terus menggulir komentar dan membaca berbagai macam jenis hujatan dan makian, bahkan ada beberapa yang bereaksi berlebihan. Dan kini, sampailah ia pada batasan dari ruang komentar tersebut.

Komentarnya, di non-aktifkan.

Gladis... mematikan akses ruang komentar pada video yang dia unggah di kanal Youtube-nya.

"Kamu harus meminta maaf pada Gladis, Bell." Gemilang memberi perintah, yang di balas tatapan tidak suka dari sang kekasih.

"Lho? Kenapa? Aku nggak ada salah ya, sama dia! Salah sendiri, ngapain di dalam rumah ngendap-ngendap seperti maling! Nabrak orang lagi. Kalau badannya kecil, ringan, nggak masalah. Tapi, Ini?"

"Isabella!"tegur Ardana dengan memandang tajam sang Adik. "jaga perkataan kamu, nggak pantas seorang perempuan merendahkan perempuan yang lainnya. Kamu bukan orang rendahan seperti itu, Bella! Jadi, jaga batasan kamu. Jangan buat malu orang tua yang sudah mendidik kamu,"tuturnya sembari bangkit dari duduknya.

"Hari ini kamu pulang sendiri... "

"Lho? Kenapa?"Isabella ikut bangkit dari duduknya, begitu oula dengan Gemilang yang menatap bingung pada Ardana.

Ardana tidak menjawab pertanyaan Isabella, sepertinya pria itu sedang bedalam dalam mode keras kepada Isabella. Menarik, apakah Ardana sudah memutuskan untuk tidak lagi bersikap lembut kepada perempuan itu? Apa Ardana sudah mulai lelah dan muak dengan sikap kasar Adiknya?

"Tolong temani Bella, saya titip dia ke kamu, Gemilang, "Ardana menarik kopernya dan berdiri di depan Gemilang yang masih mencoba mencerna situasi."Saya pergi dulu, permisi... "

"T-tapi... "

"Ardana! Lo mau kemana woy!"

Gemilang dan Isabella mencoba memanggil Ardana, namun pria itu memilih abai dan terus melanjutkan langkahnya dengan tergesa.

Tujuan utama pria itu adalah, Gladis. Pikirannya tak karuan, entah ada apa dengan dirinya, kenapa ia bisa sebegitu mengkhawatirkan gadis itu.

Kini kaki panjangnya melangkah dengan lebih cepat lagi, hampir seperti berlari. Bahkan sesekali tanpa sengaja ia menabrak orang lain. Dan tanpa ia sadari, dari arah belakang, Gemi juga ikut membuntutinya dengan tergesa. Pria itu meninggalkan Isabella sendirian, entah bagaimana dengan reaksi dan keadaan perempuan itu sekarang.



***

Pay pay... ya, just pay pay

My 99kg Girl! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang