Bab 13: Go away, Gemilang!

54 17 2
                                    

Selamat membaca
*
*
*

"Taxi!"tangannya melambai, meminta sebuh mobil untuk menepi di depannya.

Ardana segera memasukan kopernya ke kursi penumpang tanpa menunggu bantuan dari supir untuk membantu meletakkannya di bagasi belakang.

"Jalan Jenderal 14, Perumahan Permata blok A. Sekarang Pak!"Ardana dengan nerujar dengan sesekali melirik ponselnya yang tengah menghubungi Gladis. Namun sayang, tidak ada sambutan apa pun dari gadis itu, nomornya tidak aktif.

"Tunggu! Saya ikut, Pak!"

Baru saja mobil itu bergerak Gemilang datang dan menghalanginya. Saat memasuki mobil, ia mendapati eksistensi penuh dari Ardana. Mobil pun melanjutkan perjalanan dengan lancar setelahnya.

"Jika kamu di sini, Isabella bagaimana?"tanya Ardana kepada Gemilang.

"Sebelum gue jawab pertanyaan lo, jawab pertanyaan dari gue terlebih dahulu!"tutur Gemilang dengan raut tidak senang. "kenapa lo tiba-tiba lari kalang-kabut kayak orang kebakaran jenggot begitu? Ada masalah serius?"

Ardana menghembuskan nafas berat, niat hati ia ingin merahasiakan ini kepada Gemilang. Namun ia bisa apa? Temannya ini tetap saja lebih berhak untuk mengetahui apa yang telah terjadi kepada Gladis bukan?

Dengan menyandarkan diri pada sandaran kursi penumpang, Ardana memberikan ponselnya kepada Gemilang. Yang diterima oleh pria itu denga kening yang berkerut.

Kanal YouTube milik Gladis. Ia sudah tau jika gadis itu seorang konten kreator memasak, lalu untuk apa Ardana memperlihatkan ini?

Di sisi lain, Ardana yang seakan mengerti apa yang Gemilang pikirkan, kembali membuka suara.

"Lihat Video terbarunya, dan baca komentarnya juga."

Setelah mengucapkan itu, Ardana menutup matanya. Ia mencoba mengistirahatkan pikirannya yang kacau, di sisi lain ia juga memikirkan Isabella yang akan mengamuk setelah ini. Dan semua karena Gemilang. Pria itu memang tidak bisa Amanah, padahal sudah diberi pesan untuk menemani Adiknya.

"Shit! "

Ardana menoleh, kini ia mendapati Gemilang yang kalang-kabut. Entah mengapa ia seakan mendapati setitik fakta lain dari temannya ini. Dan itu cukup menarik. Dengan tersenyum miring, Ardana mencoba memancing untuk memastikan lebih jelas lagi.

"She will be fine, Gemilang."

Gemilang tidak menghiraukan Ardana, kini fokusnya hanya tertuju pada ponselnya yang menghubungi Glafis. Namun sayang, beberapa kali pun ia mencoba, gadis itu tidak mengangkat panggilannya.

"Dia mematikan ponselnya."lagi, ujaran Ardana ini kembali tidak dihiraukan oleh Gemilang.

Kini Gemilang mencoba menghubungi sang Ibu. Tapi sialnya! Sang Ibu malah menolak panggilan darinya! Berulang kali mengumpat, Gemilang tidak putus semangat untuk terus menghubungi sang Ibu.

Karena terus saja mendapati penolakan dari sang Ibu, akhirnya Gemilang memutuskan untuk meminta Ardana yang menghubungi dengan menggukan ponselnya.

"Hubungin Bunda dan minta tolong untuk mengecek keadaan Gladis sekarang!"

Ardana menerima ponselnya kembali, namun tidak segara menghubungi Kemala seperti permintaan dari Gemilang.

My 99kg Girl! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang